Pembelajaran Tatap Muka Tak Berlaku di Wilayah PPKM Mikro

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah tenaga medis meneganakan APD menunggu antrean saat mengantar pasien terkonfirmasi Covid-19 yang diantar menggunakan Bus Sekolah di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Menurut Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono, pihaknya menambah jumlah kapasitas tempat tidur menjadi 7.394 dari 5.994 akibat lonjakan pasien positif COVID-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
16/6/2021, 13.00 WIB

"Sama seperti restoran yang boleh 50% kapasitas atau masyarakat disuruh bekerja dari rumah. Ya kan, sama, sektor pendidikan mungkin harus PJJ (pembelajaran jarak jauh) selama PPKM tersebut," kata dia.

Berikut adalah Databoks perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia: 

Namun demikian, ia meminta semua sekolah untuk menyiapkan opsi PTM terbatas, baik yang daerahnya menerapkan PPKM mikro ataupun tidak. Untuk itu, ia menegaskan, bahwa aturan terkait PTM terbatas tetap berlaku.

"Tidak perlu dikhawatirkan bahwa antisipasi perubahan. Semua sekolah sudah harus siap-siap. Mau itu daerah akan dimasukkan dalam PPKM atau tidak, harus sudah mulai siap-siap sekarang," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah menunda uji coba sekolah tatap muka terbatas. Pasalnya, Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 pasca-libur lebaran.

"Kebijakan (sekolah) itu kan dibuat sebelum ada lonjakan tinggi di beberapa daerah. Mungkin ini agak ditunda dua bulan, tiga bulan pelaksanaan sambil menunggu situasi Covid-19 yang mudah-mudahan lonjakan bisa diatasi," kata Dasco dalam video yang diunggah akun instagram resminya, Selasa (15/6).

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi