WHO Beri Peringatan, Bagaimana Nasib Booster Vaksin Moderna di RI?

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/hp/cf
Dado Ruvic/Illustration Botol kecil dengan label vaksin penyakit virus korona (COVID-19) Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil Jumat (19/3/2021). Pemerintah berencana memberi vaksin booster ketiga Moderna kepada tenaga kesehatan.
14/7/2021, 21.34 WIB

Dicky menyampaikan potensi risiko yang mungkin terjadi adalah kombinasi vaksin tak berdampak meningkatkan proteksi terhadap virus. Namun ia optimis kekebalan akan terbentuk jika campurannya menggunakan vaksin platform Messenger RNA (mRNA).

“Maka saya usulkan dengan mRNA karena efektifitasnya sudah terbukti,” kata Dicky. Adapun vaksin Moderna yang akan digunakan untuk suntikan ketiga tenaga medis menggunakan platform ini.

Sedangkan Pemerintah Amerika Serikat telah meminta warga AS yang telah menerima vaksin tak mendapatkan suntikan booster. Adapun perusahaan farmasi Pfizer yang meminta regulator mengesahkan dosis booster vaksin sepakat menunggu kajia terlebih dulu.

“Kami setuju bahwa data ilmiah akan menentukan langkah selanjutnya dalam regulasi ketat yang kami ikuti,” kata Juru Bicara Pfizer Sharon Castillo, Selasa (13/7) dikutip dari Reuters.

Sebelumnya WHO meminta masyarakat tak sembarangan menggunakan kombinasi vaksin. Mereka beralasan masih sedikit data yang tersedia mengenai dampak kombinasi suntikan tersebut.

“Ini tren berbahaya karena kita tak memiliki data dan bukti (efektivitas) mencampur (vaksin),” kata Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan dikutip dari Reuters, Senin (13/7).

Halaman: