Peneliti Indra dan Carina Siap Bantu Pengembangan Vaksin di Indonesia

Katadata/Joshua Siringo Ringo
Indra Rudiansyah dan Carina Citra Dewi Joe, peneliti vaksin di Unviersitas Oxford, Inggris.
Penulis: Maesaroh
4/8/2021, 14.09 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir secara khusus sudah mengajak Indra untuk mengembangkan vaksin di tanah air.

Sementara itu, pekan lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin secara khusus  meminta Universitas Airlangga untuk mempercepat uji klinis vaksin Merah Putih sehingga vaksin tersebut bisa segera diproduksi. Seperti diketahui, Program vaksin Merah Putih kini tengah dikembangkan oleh sejumlah perguruan tinggi Indonesia.

Universitas Airlangga sejauh ini mampu melakukan pengembangan vaksin Merah Putih lebih cepat dibandingkan yang lain.  Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga Surabaya (30/5) menyatakan bahwa vaksin virus corona buatan anak bangsa tersebut akan siap digunakan pada awal tahun 2022 setelah memperoleh hasil yang baik saat uji praklinik tahap I.

Carina menambahkan selain uji klinis, pengembangan vaksin juga akan dihadapkan pada tahap rumit saat memasuki proses produksi secara masal.  Menurutnya produksi masal menjadi penting supaya orang yang mendapatkan vaksin bukan hanya dari negara yang memproduksi vaksin tersebut tetapi juga negara lain agar herd immunity segera terbentuk.

“Proses manufakturnya lumayan panjang. Ada hulu dan hilir,” tuturnya.

Dia menambahkan proses manufaktur vaksin Oxford/AstraZeneca dilakukan di 23 laboratorium di 12 negara. Namun, Indonesia belum masuk ke dalam 12 negara tersebut.

“Ada, ada. Sepertinya ada pembicaraan (kemungkinan Indonesia ikut dalam pengembangan vaksin Oxford/AstraZeneca).  Tapi harus ada proposal dan prosedurnya.  Prosesnya bukan seperti bikin kue. Ada spesifikasi untuk laboratorium dan fasilitasnya. Kedua, skill (keahlian) yang khusus,” ujar Carina.

Halaman: