Olimpiade Berakhir Hari Ini, Simak Perjuangan Atlet Indonesia di Tokyo

ANTARA FOTO/NOC Indonesia/Naif Al'as
Atlet Indonesia Lalu Muhammad Zohri (kedua kanan) berlari dalam babak pertama 100 meter putra heat 4 cabang atletik Olimpiade Tokyo 2020 di Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo, Jepang, Sabtu (31/7/2021). Lalu Muhammad Zohri menempati posisi kelima dari delapan pelari dengan catatan waktu 10,26 detik. ANTARA FOTO/NOC Indonesia/Naif Al'as/Handout/sgd/wsj
Penulis: Maesaroh
8/8/2021, 13.34 WIB

Setelah 17 hari berlangsung,  Olimpiade Tokyo 2020 akan menutupi perhelatannya malam nanti, Minggu (8/8). Kejutan, drama, tawa,  airmata, momen mengharukan, momen penuh inspirasi, kekecewaan, dan kebahagian telah dihadirkan  11.656 atlet yang berlaga di multievent olah raga terbesar sejagat tersebut,  termasuk 28 atlet yang ditugasi membawa nama Indonesia.

Olimpiade Tokyo seyogyanya digelar pada Juli-Agustus tahun lalu namun pandemi Covid-19 datang di bulan Maret 2020 dan mengubah segalanya.  Masa jeda satu tahun dan pandemi inilah yang membuat Olimpiade Tokyo 2020 semakin penuh kejutan karena minimnya turnamen olah raga setahun terakhir membuat para pemain kurang bisa membaca kondisi performa satu dan lainnya serta membaca strategi lawan. Untuk pertama kalinya, Olimpiade juga digelar hampir tanpa penonton.

Kekalahan ganda putera Indonesia Marcus Gideon/Kevin Sanjaya,  keberhasilan sprinter Italia Lamont Marcell Jacobs di lintasan lari 100 meter, tumbangnya petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic,  persembahan emas pertama untuk Filipina dari Hidilyn Diaz, serta kegemilangan perenang berusia 18 tahun asal Tunisia Ahmed Hafnaoui  di lintasan renang 400 meter gaya bebas putra adalah sedikit kisah yang akan dikenang dari Olimpiade Tokyo 2020. 

Untuk Indonesia, kejutan paling manis tentu saja emas dari pasangan ganda puteri Greysia Polii/ Apriyani Rahayu.  Indonesia mengirimkan 28 atlet untuk bertanding di delapan cabang olah raga di Tokyo. Hingga Minggu siang (8/8), Indonesia berada di urutan 55 dari 205 perwakilan negara dengan mengumpulkan satu emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Seperti apa kisah perjalananan lengkap 28 atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo? Berikut Katadata merangkumnya bersumber dari  Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).

Bulutangkis 

  1. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu merupakan pasangan ganda putri yang berhasil mendapat emas setelah mengalahkan pasangan Tiongkok Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di final dua set sekaligus 21-19, 21-15.
  2. Anthony Sinisuka Ginting wakil tunggal putra yang mendapatkan perunggu setelah menang dari Kevin Cordon asal Guatemala dengan skor 21-11 dan 21-13. Ia gagal melaju ke partai final setelah kalah oleh Chen Long (Tiongkok) di semifinal 16-21 dan 11-21.
  3. Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon merupakan ganda putra unggulan Indonesia yang terhenti di tahap perempat final dari pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Woii Yik dengan skor 14-21 dan 17-21.
  4. Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan terhenti di semifinal setelah kalah dari pasangan Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin dengan skor 11-21 dan 10-21. Mereka pun kalah dalam perebutan medali perunggu melawan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Woii Yik dengan skor 21-17, 17-21, dan 14-21.
  5. Jonatan Christie wakil tunggal putra terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkah wakil Tiongkok Shi Yu Qi dengan skor 11-21 dan 9-21.
  6. Georgia Mariska Tunjung wakil tunggal putri kalah di babak 16 besar oleh wakil Thailand Ratchanok Intanon dua set sekaligus, 12-21 dan 19-21.
  7. Praveen Jordan dan Melati Daeva wakil ganda campuran Indonesia kalah di perempat final oleh pasangan Tiongkok Zheng Siwei/Huang Ya Qiong dengan skor 17-21 dan 15-21.
Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
 

Dayung

Mutiara Rahma dan Melani Putri yang turun di ganda kelas ringan putri gagal melaju ke tiga besar setelah kalah di klasemen. Mereka finis di posisi lima dari enam peserta.

Panahan

1. Alviyanto Bagas yang bermain di nomor perorangan kalah pada babak 32 besar dengan skor 0-6 dari wakil Australia Taylor Worth.
2. Diananda Choirunisa kalah di babak 32 besar dari wakil Denmark Den Jager dengan skor 2-6.
3. Riau Ega kalah di babak 16 besar dari wakil Amerika Serikat Jacob Wukie dengan skor 5-6.
4. Arif Dwi Pangestu kalah di babak 32 besar dari wakil Jerman Florian Unruh dengan skor 2-6.

Rio Waida (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Selancar

Rio Waida terhenti di babak 16 besar setelah kalah dari peselancar Jepang Kanoa Igarashi.

Renang

1. Azzahra Permatahani gagal menembus final 400 meter medley.

2.  Aflah Fadlan Prawira gagal melaju ke final nomor 1500 meter gaya bebas. 

Fadlan Prawira menutup perjalanannya di Olimpiade Tokyo 2020 saat berlomba di nomor 1.500 meter gaya bebas di Tokyo Aquatics Center, Jumat (30/7) malam.  Pada lomba terakhirnya, Fadlan menempati peringkat tiga dengan catatan waktu 15:29.94, terpaut 22 detik di belakang peringkat pertama Daniel Wiffen dari Irlandia.

Vidya Rafika Toyyiba (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

 

Menembak
Vidya Rafika Toyyiba gagal melangkah ke babak final pada nomor 50 meter 3 posisi. Ia hanya mampu finis di posisi 37 atau posisi terakhir dengan skor 1137-31x. Selain itu, ia juga sebenarnya turun di nomor 10 meter air rifle putri. Hasilnya sama, gagal melaju ke final setelah hanya berhasil menempati posisi 35 dengan skor 622.
Vidya menempati peringkat 37 dalam nomor 50 meter senapan tiga posisi dengan skor masing-masing 371 untuk posisi berlutut, 391 untuk posisi tiarap, dan 375 untuk posisi berdiri, sehingga mengumpulkan total skor 1137 dari 31 kali tembakan.

Baca Juga

 Angkat besi

1. Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 61 kg putra berhasil meraih medali perak setelah mengumpulkan total angkatan seberat 302 kg dengan snatch 137 kg dan clean and jerk 165 kg.

2. Windi Cantika Aisah turun di kelas 49 kg putri berhasil meraih perunggu dengan total angkatan seberat 194 kg. Rinciannya adalah snatch 84 kg dan clean and jerk 110 kg.

3. Rahmat Erwin Abdullah turun di kelas 73 kg putra berhasil menyabet perunggu dengan total angkatan 342 kg. Ia berhasil mengangkat snatch 166 kg dan clean and jerk 190 kg.

4.Nurul Akmal yang turun di kelas 87 kg putri berhasil menjadi peringkat lima dengan total angkatan 256 kg setelah mengangkat snatch 115 kg dan clean and jerk 141 kg.

5. Deni turun di nomor 67 kg putra namun gagal membawa medali. Ia menempati peringkat sembilan dengan total angkatan 301 kg, snatch 135 kg dan clean and jerk 166 kg.

Atletik

1. Lalu Muhammad Zohri yang turun di nomor 100 meter putra gagal ke semifinal setelah finis di posisi kelima.

Zohri merupakan satu-satunya sprinter Asia Tenggara yang  berlaga di lintasan lari 100 meter yang dikenal sangat prestius. DI babak penyisihan Olimpiade 2020, Zohri mencatatkan waktu 10,26 detik, di bawah catatan terbaiknya yakni 10,03 detik yang ditorehkan pada kejuaraan Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang di bulan Mei 2019. Catatan tersebut menjadikan Zohri sebagai atlet  Indonesia pertama  yang dipastikan lolos ke Olimpiade Tokyo.

2. Alvin Tehupeiory gagal melaju ke semifinal nomor lari 100 m putri setelah hanya finis kedelapan pada babak pertama.

Alvin menempati peringkat delapan di heat 2, dengan catatan waktu 11.92 detik, terpaut satu detik lebih dari juara 100 meter Olimpiade Rio 2016 Elaine Thompson-Herah asal Jamaika, yang mencatat waktu tercepat 10.82 detik. Alvin sebenarnya bukan pilihan pertama saat Indonesia mendapatkan tiket tambahan melalui jalur universality place. Peraih medali perak nomor 100 meter gawang Asian Games 2018, Emilia Nova, menjadi kandidat utama. Tapi lantaran cedera, PB PASI pun mengalihkan tiket ini kepada Alvin.

(Akbar Malik Adi Nugraha)