PLN saat ini tengah menyiapkan produksi oksigen medis murni dengan kapasitas 2 ton per hari. Oksigen tersebut rencananya akan diproduksi dari 19 pembangkit listrik yang dikelola PLN di regional Jawa, Madura, dan Bali (JAMALI).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan bahwa PLN melaksanakan program yang diperintahkan Kementerian BUMN untuk memproduksi oksigen medis murni dari oksigen yang dibuang bebas ke udara pada sistem pendinginan pembangkit PLN.
Meski mengalami beberapa kendala, namun PLN mampu menjawab tantangan tersebut. Saat ini perusahaan setrum pelat merah ini telah memproduksi oksigen medis murni yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Muara Karang.
Oksigen yang diproduksi dari PLTGU ini juga telah mendapat sertifikasi dari Kementerian Kesehatan. "Selanjutnya ke depan potensi peningkatan produksi optimum oksigen medis murni 2 ton per hari dari 19 pembagnkit di regional Jawa Madura dan Bali," ujarnya pada peluncuran Produksi Oksigen PLN Peduli secara virtual, Kamis (12/8).
Menteri BUMN Erick Thohir menilai PLN telah melakukan terobosan penting di mana sesuatu yang tak bermanfaat dapat diolah dan diproduksi menjadi oksigen medis yang sesuai dengan standar dan dapat disumbangkan ke rumah sakit.
"Saya apresiasi apalagi tadi disampaikan bahwa kita gak berhenti di sini tapi kita akan produksi sampai 2 ton untuk di sekitar Jawa," ujarnya.
Meski demikian, PLN tak membeberkan nilai investasi yang dikeluarkan untuk memproduksi oksigen medis murni ini. Vice President Public Relations PLN Arsyadani Ghana Akmalaputri, mengatakan bahwa PLN melihat adanya kebutuhan oksigen yang tinggi untuk penanganan medis Covid-19.
Di sisi lain PLN memiliki potensi produksi oksigen dari sistem pendinginan pembangkit listrik, dan memanfaatkan potensi tersebut untuk mengatasi krisis oksigen medis untuk penanganan Covid-19.
Adapun tabung gas oksigen hasil PLTGU Muara Karang secara serempak akan disalurkan ke rumah sakit yang membutuhkan, rumah sakit rujukan Covid-19, dan rumah sakit sekitar pembangkit.
Mekanisme penyerahan dan pengambilan tabung diatur secara spesifik untuk setiap rumah sakit yang sesuai dengan kriteria agar dapat memperoleh oksigen dari PLN setiap dua hari sekali. "Langkah ini seiring dengan komitmen PLN selaku BUMN untuk dapat bersinergi dengan pemerintah dalam penanganan Covid-19," kata Arsya.
Arsya memerinci 19 pembangkit listrik yang berpotensi untuk memproduksi oksigen tersebut yaitu Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang, UP Muara Tawar, UP Gresik. Kemudian Unit Bisnis Jasa Operation & Maintenance (UBJOM) Indramayu, UBJOM Tanjung Awar-awar, UBJOM Pacitan, UBJOM Paiton 9, UBJOM Rembang.
Kemudian Pembangkit Listrik Tenaga (Uap) PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTU P Ratu, PLTU Adipala, PLTGU Cilegon, PLTGU Priok 3-4, PLTGU Tb. Lorok dan PLTGU Grati.