Hasil Kajian: BLT Jadi Bansos Paling Pas bagi Penyandang Disabilitas

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) meninjau fasilitas yang ada di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Budi Perkasa Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (11/5/2021).
Penulis: Maesaroh
12/8/2021, 18.33 WIB

Lebih lanjut, Emma memaparkan bahwa lebih dari 80% penyandang disabilitas di salah satu kabupaten studi termasuk kelompok masyarakat miskin. Catatannya melaporkan hanya 3 orang dari 43 penyandang disabilitas yang berasal dari keluarga menengah ke atas.

Kajian yang melibatkan 1.683 responden itu menghasilkan temuan bahwa kondisi hidup para penyandang disabilitas saat diterpa pandemi sangat memprihatinkan. Sebanyak 81% responden menyatakan penurunan pendapatan akibat kehadiran pandemi.

Sebelum adanya pandemi, keadaan para penyandang disabilitas sebenarnya sudah tidak baik. Kajian kolaborasi itu melaporkan 72% penyandang disabilitas bekerja pada sektor informal. Dengan begitu, mereka memiliki penghasilan yang rendah dan tidak teratur.

Kajian tersebut merekomendasikan bahwa bantuan langsung tunai terbukti lebih bermanfaat bagi penyandang disabilitas daripada bantuan barang.

Seperti diketahui, tahun lalu, pemerintah menyalurkan bantuan subsidi upah sebesar Rp 600 ribu selama empat bulan kepada 12,4 juta pekerja.  Tahun ini, bantuan serupa akan kembali diberikan. Namun, nominalnya hanya Rp 1 juta, dibayar sekali, dan hanya diberikan kepada delapan juta pekerja.

(Akbar Malik Adi Nugraha)

Halaman: