Pemberian booster vaksin ketiga Covid-19 ternyata belum diterima seluruh tenaga kesehatan. Hingga Rabu (25/8), pemberian suntikan kekebalan tambahan baru dilakukan kepada 34% tenaga medis.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program vaksinasi booster semula belum diterima secara utuh oleh para nakes lantaran ada kekhawatiran pencampuran jenis vaksin. Namun, menurutnya, saat ini tingkat penerimaan nakes terhadap vaksin booster sudah lebih tinggi.
"Sudah cukup cepat suntikan para nakes, sudah 34% SDM kesehatan atau hampir 450 ribu yang sudah disuntikan per tadi pagi," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/8).
Vaksinasi booster tertinggi berada di Bali, yaitu 61%. Kemudian, vaksinasi dosis ketiga di Kepulauan Riau mencapai 52%, Kalimantan Tengah 49%, Kalimantan Barat 48%, Jawa Timur 45%, dan DKI Jakarta mencapai 45%.
Adapun, provinsi dengan vaksinasi booster terendah ialah Maluku Utara 3%, Papua Barat 3%, serta Gorontalo, Jambi, dan Papua masing-masing 1%. Kemenkes pun memperbolehkan nakes untuk menggunakan vaksin dengan platform yang sama, yaitu Sinovac atau vaksin dengan platform berbeda, yaitu Moderna.
Dalam bahan paparan Budi, Kementerian Kesehatan memastikan vaksinasi dosis ketiga hanya diperuntukan bagi SDM kesehatan, yaitu tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang berusia lebih atau sama dengan 18 tahun. Selain itu, SDM kesehatan itu harus sudah mendapatkan 2 dosis vaksinasi lengkap.
Pemberian booster ini dilakukan dengan vaksin Moderna yang merupakan hibah dari COVAX sebanyak 8 juta dosis. Kemenkes juga teah mewanti-wanti agar tambahan dosis ini diberikan kepada tenaga medis.
Meski demikian, beredar rekaman dalam medsos Youtube Sekretariat Presiden bahwa beberapa pejabat melapor Jokowi bahwa mereka telah menerima booster vaksin Covid-19. Obrolan itu terjadi saat Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di Samarinda, Selasa (24/8).
Dalam perbincangan tersebut, sejumlah pejabat mengaku sudah menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga. Sementara, Jokowi mengatakan masih menunggu booster vaksin jenis Pfizer.
Meski demikian, video tersebut telah dihapus. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pun memastikan, belum ada rencana Jokowi menerima vaksin penguat. "Belum ada (rencana booster)," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (25/8).