Kemenkes Akui Dugaan Data eHAC Lama Bocor, Tak Terkait Peduli Lindungi

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di Alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (18/4/2020). Menkominfo Johnny G Plate mengajak masyarakat segera mengunduh aplikasi PeduliLindungi untuk melacak potensi penyebaran virus corona di lingkungan sekitar dan enegaskan aplikasi tersebut aman digunakan masyarakat.
31/8/2021, 12.35 WIB

Sebelumnya peneliti vpnMentor Noam Rotem dan Ran Locar menemukan adanya pelanggaran data program eHAC Indonesia untuk mengatasi penyebaran pandemi. Mereka menyebut pengembang aplikasi tersebut gagal menjaga privasi data lebih dari satu juta orang pengguna.

Kebocoran data ini terjadi pada seluruh infrastruktur eHAC, termasuk catatan pribadi dari rumah sakit dan pejabat Indonesia yang menggunakan aplikasi tersebut. Beberapa data yang bocor antara lain alamat, jenis tes Covid-19, ID rumah sakit, hasil tes, serta dokumen eHAC.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, aplikasi PeduliLindungi  akan diwajibkan pada hampir seluruh akses publik. Apalagi Covid-19 akan mengubah gaya hidup masyarakat menjadi berbasis platform digital.

"PeduliLindungi nantinya akan terus digunakan, diluaskan, hingga diwajibkan di hampir seluruh akses publik yang dilakukan penyesuaian tanpa terkecuali," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (30/8).

Reporter: Mela Syaharani (magang)

Halaman: