Pekerja Indonesia Siap Bekerja Jarak Jauh Dalam Waktu Lama: Survei

Katadata
Penulis: Dicky Christanto W.D - Tim Publikasi Katadata
8/9/2021, 13.03 WIB

Para pekerja juga berharap perusahaan tempat mereka bekerja saat ini dapat menyediakan fasilitas lebih untuk mendukung pekerjaan mereka. Dari temuan survei, 55 persen karyawan merasa perusahaan mereka sepenuhnya mendukung format bekerja jarak jauh, sementara 37 persen responden merasa perusahaan mereka hanya mendukung hingga batasan tertentu. 

Salah satu bentuk dukungan yang diharapkan adalah agar perusahaan bisa menyediakan alat kerja/produktivitas yang mumpuni, sebagaimana disuarakan oleh 42 persen responden. Harapan ini tampaknya telah cukup terwujudkan karena  berdasarkan temuan survei, 54 persen responden menyatakan bahwa perusahaan mereka telah melakukan yang mereka bisa untuk menyediakan aset teknologi yang dibutuhkan.

Stabilitas koneksi jaringan remote, termasuk internet, menjadi kekhawatiran selanjutnya dari para pekerja, sebagaimana disuarakan oleh 43 persen responden yang mengharapkan koneksi jaringan remote, termasuk internet, yang lebih stabil agar mereka dapat bekerja dengan baik. Karyawan juga berharap bisa tetap mengakses sumber daya internal kantor, sebagaimana disuarakan oleh 32 persen responden.

Ketiga hal ini, kebutuhan terhadap alat kerja yang berkualitas, stabilitas jaringan untuk kerja jarak jauh, termasuk memastikan kualitas hubungan internet yang stabil, dan akses kepada sumber daya internal perusahaan, merupakan tiga tantangan teratas yang dirasakan oleh para pekerja yang terlibat survei ini. 

Survei juga menemukan bahwa hanya 45 persen dari responden yang menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menyediakan semua kebutuhan SDM yang mereka perlukan. Sementara 46 persen lainnya mengakui bahwa perusahaannya hanya menyediakan beberapa kebutuhan SDM tertentu saja. 

Keluhan utama yang dirasakan oleh kaum pekerja adalah kurangnya kesempatan belajar dan pengembangan diri yang diberikan, sebagaimana disuarakan oleh 48 persen responden. Disusul oleh 43 persen kaum pekerja yang kurang mendapatkan informasi mengenai berbagai perubahan peraturan dan kebijakan perusahaan. 40 persen responden berharap perusahaannya menggunakan aplikasi guna mengakses berbagai keperluan administrasi kantor seperti absensi, mengecek indikator performa kerja dan mengurus cuti.

Halaman: