Pemerintah Terima 1,6 Juta Dosis Pfizer, Total Jadi 245 Juta Vaksin

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/hp/cf
Dado Ruvic/Illustration Botol kecil dengan label vaksin penyakit virus korona (COVID-19) Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil Jumat (19/3/2021).
16/9/2021, 19.03 WIB

Pemerintah kembali mendatangkan 1.643.850 dosis vaksin Pfizer pada Kamis (16/9) dan Jumat (17/9). Kedatangan vaksin ke-63 ini merupakan hasil pembelian langsung yang dilakukan pemerintah.

Dengan kedatangan 1,6 juta dosis Pfizer, maka Indonesia telah mengantongi 245.731.090 dosis vaksin corona. Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan kedatangan vaksin Pfizer akan memperepat vaksinasi terutama di daerah.

"Pemerintah terus mengupayakan ketersediaan vaksin dan mendistribusikannya ke lapangan," kata Nadia dalam keterangan tertulis Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis (16/9).

Guna mempercepat vaksinasi, vaksin tak hanya langsung mendarat di Jakarta, namun juga di Semarang dan Surabaya. Nadia berharap dengan ini rantai distribusi vaksin bisa dipersingkat dan efisien.

Vaksin yang mendarat di Semarang hari ini akan digunakan untuk vaksinasi di Kota Lumpia itu serta Yogyakarta. Sedangkan vasin yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta akan didistribusikan ke DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Nadia meminta daerah segera menyusun strategi penyaluran vaksin sesuai kebutuhan dan karakter wilayahya masing-masing. "Karena setiap daerah membutuhkan penanganan yang unik dan berbeda," katanya.

Dari data Kemenkes, hingga hari ini pemerintah telah memberikan vaksin dosis pertama kepada 76,1 juta atau 36,5% dari sasaran vaksinasi. Sedangkan jumlah yang telah medapatkan dosis kedua sebesar 43,4 juta atau setara 20,8% dari target.

Saat ini beberapa merek vaksin telah beredar di Indonesia. Namun Nadia mengingatkan masyarakat agar tidak memilih jenis suntikan kekebalan yang bisa diperoleh.

"Semua vaksin yang dipakai aman dan efektif untuk menekan kasus dan kematian Covid-19," ujarnya.

 Di kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo mengatakan vaksinasi adalah kunci masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Tak hanya itu, ia juga meminta semua orang patuh untuk memakai masker.

"Hidup berdampingan dengan Covid-19. Artinya, protokol kesehatan menjadi kunci, vaksinasi menjadi kunci," kata Jokowi saat blusukan di Deli Serdang, Sumatera Utara Kamis (16/9).

Dalam kesempatan itu, Jokowi memantau pelaksanaan vaksinasi dari pintu ke pintu. Ia berharap, program tersebut akan membantu rumah sakit hingga pemda dalam mempercepat vaksinasi.

Adapun, proram vaksinasi dari pintu ke pintu dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Kepala Negara menilai, program ini akan mempermudah warga yang belum menerima suntikan. "Ini juga sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses vaksin. Kan ada yang menyampaikan 'Pak, saya belum,'" ujar dia.

Reporter: Rizky Alika