Menkes Sebut Pandemi Covid-19 Sulit Hilang, Lebih Penting Pengendalian

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4/2021). Sebanyak enam juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang dibawa dengan pesawat Garuda Indonesia tersebut, selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung sebelum didistribusikan ke Kota dan Kabupaten di Indonesia. ANTARA/Muhammad Iqbal/aww.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
18/9/2021, 12.15 WIB



Adapun, Budi menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah memberikan empat strategi dalam pengendalian corona. Tiga dari empat strategi tersebut ditujukan untuk mencegah orang yang sehat menjadi sakit atau preventif.

Ketiganya adalah penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun), 3T (testing, tracing, treatment), dan vaksinasi. Sementara, satu strategi digunakan untuk merawat orang yang sakit.

"Mulai dari tempat tidurnya, dokternya, obatnya, dan segala macam. Itu strategi kepepet kalau sudah sakit," kata dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengingatkan kembali masyarakat Indonesia untuk belajar hidup berdampingan dengan corona Alasannya, virus asal Wuhan, Tiongkok tersebut tak akan hilang atau musnah dari bumi.

Menurut Jokowi, penting  buat masyarakat memahami corona tidak akan hilang sehingga tidak menjalankan aktivitas dengan euforia atau senang-senang secara berlebihan. Selama berdampingan dengan Covid-19, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama pemakaian masker.

"Kita harus mulai menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi dan mulai belajar hidup bersama Covid-19," kata Jokowi di SLB Negeri 1 Yogyakarta, Jumat (10/9).

Halaman: