Penjelasan Mengenai Senyawa Organik dan Korelasinya dengan Kehidupan

ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.
Ilustrasi Senyawa Organik garam konsumsi harian
Editor: Intan
21/9/2021, 13.25 WIB

- Senyawa bisa terbentuk melalui proses reaksi kimia
- Komponen penyusun yang ada pada senyawa memiliki suatu perbandingan tertentu yang sifatnya tetap
- Senyawa tidak dapat dipisahkan dengan komponen penyusunnya kembali, dengan ataupun melalui reaksi fisika
- Senyawa dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal
- Senyawa memiliki sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya

Macam-macam senyawa dan contohnya, secara umum dibagi menjadi dua jenis, yakni senyawa organik dan senyawa anorganik. Berikut penjelasan mengenai kedua senyawa tersebut:

1. Senyawa Organik

Dilansir dari buku Kimia Organik yang terbit pada 2021, senyawa organik didefinisikan sebagai senyawa yang dibangun oleh unsur karbon (C) sebagai kerangka utamanya, yang mengikat unsur non-logam yang lain (hidrogen, oksigen, nitrogen). Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme).

Dalam kehidupan sehari-hari, contoh senyawa ini cukup mudah dijumpai, misalnya ureum atau urea yang terdapat pada air seni (urin). Selain itu, ada pula sakarosa (gula pasir) yang banyak terdapat di dalam tebu, serta alkohol yang merupakan hasil fermentasi dari larutan gula. Definisi lain senyawa organik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen beserta elemen lainnya (misalnya nitrogen dan oksigen). Dengan demikian, CO, CO2, dan O2 bukan senyawa organik karena tidak mengandung atom hidrogen.

Berikut adalah beberapa golongan dari senyawa organik:

  • Senyawa Siklik: Senyawa yang mempunyai rantai karbon tertutup
  • Senyawa Alifatik: Senyawa yang mempunyai rantai karbon terbuka
  • Senyawa Homosiklik: Senyawa siklik yang atom lingkarnya hanya tersusun oleh atom karbon
  • Senyawa Heterosiklik: Senyawa siklik yang atom lingkarnya selain tersusun oleh atom C (karbon) juga tersusun oleh atom lain, misalnya: O, N, dan S

2. Senyawa Anorganik

Berkebalikan dengan organik, senyawa anorganik merupakan senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon. Umumnya, senyawa ini ditemukan di alam, dengan beberapa contoh senyawa ini, misalnya garam dapur (natrium klorida) dengan lambang NaCl, alumunium hidroksida atau Al(OH)3 yang dijumpai pada obat maag. Selain itu, ada juga gas yang terlibat dalam proses respirasi, yakni gas oksigen dengan lambang O2 dan gas karbondioksida dengan lambang CO2. Selain itu, asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik.

Beberapa yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seperti asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), dan lain sebagainya. Senyawa anorganik juga dapat berupa senyawa yang disusun oleh atom utama logam. Untuk klasifikasi ini, biasanya senyawa terbentuk oleh benda mati, contohnya dalam kehidupan sehari-hari antara lain tanah, batu-batuan, air laut, dan lain sebagainya.

Demikian penjelasan mengenai senyawa organik dan sedikit tambahan mengenai penjelasan inti dari senyawa anorganik. 

Halaman: