Program Sekolah Penggerak Tingkatkan Digitalisasi Sekolah

Siaran Pers Kemendikbudristek
Dua orang siswa sedang mengoperasikan perangkat laptop pada proses belajar. Pemerintah tengah menggencarkan program digitalisasi sekolah yang diharapkan ke depan akan menjadi infrastruktur dasar dalam proses pembelajaran.
Penulis: Ekarina - Tim Publikasi Katadata
21/9/2021, 14.30 WIB

Digitalisasi terus berkembang hampir di seluruh bidang, termasuk dunia pendidikan. Pemerintah berupaya mempercepat digitalisasi di dunia pendidikan sehingga proses belajar mengajar bisa lebih dinamis serta efisien yang diikuti dengan pengembangan program lain.

Salah satu langkah yang diterapkan untuk mendorong kualitas pendidikan dan kapasitas SDM, adalah melalui program sekolah penggerak (PSP). Sekolah Penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila.

Program ini akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah bergerak 1-2 tingkat lebih maju. Ada lima langkah intervensi holistik yang diterapkan pada Program Sekolah Penggerak.

Kelima intervensi tersebut adalah pendampingan yang konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan dengan berbasis data dan digitalisasi sekolah.

Intervensi digitalisasi sekolah merupakan penggunaan berbagai platform digital yang mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang disesuaikan.

Platform yang digunakan yang di antaranya, platform profil dan pengembangan guru sebagai alat bantu guru dalam meningkatkan kompetensi melalui pembelajaran berbasis microlearning dan habituasi. Kemudian, platform pembelajaran yang juga diperuntukan sebagai alat bantu dalam menjalankan pemberlajaran dengan diferensiasi dan paradigma baru.

Selanjutnya ada platform sumber daya sekolah, untuk menigkatkan fleksibilitas, trasparansi dan akuntabilitas manajemen sumber daya sekolah. Terakhir, dashboard raport pendidikan yang akan memotret kondisi mutu pendidikan secara akurat dan otomatis, dirujuk untuk evaluasi dan perencanaan.

Masyarakat bisa mengetahui informasi lengkap mengenai digitalisasi sekolah dan program sekolah penggerak dengan mengakses link https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggerak/faq/.

Pandemi juga telah mempercepat adaptasi teknologi digital karena sebagian besar pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, sehingga guru serta murid terdorong untuk menggunakan perangkat teknologi pada proses belajar mengajar.

Dengan kondisi ini, diharapkan digitalisasi sekolah dapat segera terwujud sehingga mempermudah akses pada materi belajar yang lebih variatif yang bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan lebih dinamis.

“Kita harus bisa mengubah tantangan ini menjadi kesempatan, murid dan guru bisa belajar dari sumber manapun. Digitalisasi sekolah menjadi salah satu program terpenting baik penyediaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maupun pembuatan platform digital gratis untuk guru dan siswa,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dikutip dari laman Kemdikbud.go.id, Senin (20/9).

Dalam jangka pendek, Kemendikbudristek menargetkan dapat mengubah sekolah-sekolah menjadi lebih gesit dalam merespons perubahan yang diakselerasi pandemi. “Pekerjaan rumah besar kita adalah menciptakan suatu proses pembelajaran yang inovatif,” kata Menteri Nadiem.

Sementara itu, Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikbudristek, Mulyatsyah juga mengungkapkan, dinamika dunia pendidikan menuntut kemampuan digitalisasi sekolah diperkuat. Salah satu usaha yang dilakukan oleh Direktorat SMP untuk mencapai digitalisasi sekolah adalah dengan memberikan bantuan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK).

Menurut Mulyatsyah, bantuan peralatan TIK yang diberikan oleh pemerintah merupakan fondasi dasar untuk menuju arah digitalisasi di lingkungan sekolah.

“Sebelum kita memulai digitalisasi sekolah itu, kita mulai dulu penguatan infrastruktur. Jadi Bantuan TIK yang kita berikan ini adalah fondasi dasar menuju digitalisasi sekolah. Setelah sekolah memenuhi semua peralatan TIK itu maka akan ada platform pembelajaran digital yang bisa membantu,” katanya dikutip dari Kemdikbud.go.id.

Pada tahun ini, Direktorat SMP melalui Bidang Sarana dan Prasarana memberikan bantuan pemerintah berupa peralatan TIK kepada 6.435 sekolah di jenjang SMP. Bantuan yang diberikan masing-masing  berupa paket yang terdiri dari 15 unit Chromebook, 1 LCD proyektor, 1 wireless router, dan juga 1 konektor. Bantuan-bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menuju digitalisasi sekolah dan juga menunjang pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Dana Anggaran

Untuk mendorong akselerasi program digitalisasi sekolah dan pembelajaran daring, salah satu fokus pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik pada 2022 diperuntukkan bagi pemenuhan sarana TIK di sekolah.

“Pada 2022 penggunaan DAK fisik akan mengutamakan dua hal, pertama adalah pemenuhan sarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yaitu program digitalisasi sekolah, yang di tahun-tahun mendatang akan menjadi infrastruktur dasar bagi peserta didik dan guru dalam pembelajaran,” kata Mendikbudristek Nadiem Makarim, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (31/8) lalu.

Sedangkan yang kedua,  Nadiem mengungkapkan akan memfokuskan DAK fisik untuk  pembangunan prasarana terutama sekolah yang tidak memadai dan banyak mengalami kerusakan.

Pemenuhan TIK dan rehabilitasi prasarana sekolah dilakukan mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Sementara pada prasarana, DAK fisik tahun 2022 akan diberikan kepada sekolah yang memiliki indeks ketuntasan ketersediaan prasarana sesuai standar nasional pendidikan (SNP) di bawah 1 (belum tuntas), serta untuk ruang praktik peserta didik (RPS) difokuskan pada SMK dengan kompetensi keahlian yang sudah diprioritaskan.

Pada linimasa perencanaan DAK fisik tahun 2022, saat ini berada di tahap sinkronisasi dan harmonisasi bersama daerah. “Kami sedang di tahap berdiskusi dengan masing-masing daerah, mereka punya proposal dan kita juga punya prioritas, sehingga kita dalam proses kompromi menemukan dua objektif tersebut,”ujar Nadiem.

Hingga saat ini, nilai usulan yang telah disampaikan oleh pemerintah daerah untuk DAK fisik tahun 2022 sebesar Rp 90,2 triliun dengan target sebanyak 50.777 satuan pendidikan. Dari jumlah tersebut, nilai usulan yang diterima dan sesuai kriteria adalah Rp19,38 triliun dengan target sebanyak 69.128 satuan pendidikan. Sedangkan nilai yang masih dibahas (sesuai kriteria namun masih perlu konfirmasi dengan pemerintah daerah) sebanyak Rp 47,12 triliun.

Dalam penyediaan sarana pendidikan khususnya bidang TIK diwajibkan menggunakan e-katalog, kecuali jika terdapat kondisi yang tidak memungkinkan dapat menggunakan metode lain yang relevan dan akuntabel sesuai peraturan perundangan.

Selain itu, untuk rehabilitasi dan pembangunan sarana pendidikan harus melibatkan peran dinas yang memiliki kewenangan cipta karya dari proses pengusulan hingga pelaksanaan.