Pemerintah menerima kedatangan vaksin Covid-19 AstraZeneca sebanyak 684.900 dosis pada Rabu (22/9). Dengan tambahan tahap 73 ini maka Indonesia telah mengantongi 268,2 juta dosis vaksin corona.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan dengan tambahan stok ini, pemerintah akan mendorong remaja dan lansia menjalani vaksinasi. Dia menyampaikan, saat ini capaian vaksinasi sasaran kelompok usia 12 sampai 17 tahun baru mencapai 12,6% untuk dosis pertama dan 8,6% untuk dosis kedua.
“Mari kita antar anak-anak kita vaksinasi agar semakin banyak anggota keluarga terlindungi,” kata Nadia dalam keterangan tertulis Kementerian komunikasi dan Informatika, Rabu (22/9).
Selain itu dia menyoroti angka vaksinasi lansia yang masih rendah. Dari 21,5 juta sasaran, baru 27,7% yang mendapatkan vaksin pertama dan 19,4% mendapat dosis lengkap. Oleh sebab itu Kemenkes meminta petugas di daerah memberikan kemudahan akses dan layanan.
“Karena kita ketahui, kelompok lansia memiliki risiko kematian tertinggi jika terinfeksi Covid-19,” kata Nadia.
Nadia juga menjelaskan tambahan AstraZeneca ini menambah pasokan vaksin merek tersebut menjadi 24,5 juta dosis. Pemerintah juga akan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mendistribusikan vaksin.
“Semua vaksin yang dipakai aman dan berkhasiat melindungi kita dari gejala berat dan kematian akibat Covid-19,” katanya.
Di tempat terpisah, Menteri Luar negeri Retno P. Marsudi dalam Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan bangsa-Bangsa meminta negara maju mempersempit kesenjangan distribusi vaksin corona dengan negara berkembang. Ketimpangan akses ini juga sempat disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
"Saya akan terus menyuarakan isu kesetaraan vaksin untuk semua negara," kata Retno, Rabu (22/9) dikutip dari Antara.