Perlu Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Papua untuk Menggelar PON XX

ANTARA FOTO/Indrayadi TH/aww.
Sejumlah kendaraan melintasi jalan lingkar di Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/9/2021).
23/9/2021, 19.15 WIB

Pekan olahraga nasioanal (PON) XX di Papua sedianya tetap digelar pada 2-15 Oktober 2021. Pelaksanaan perhelatan olahraga ini tentunya perlu dibarengi dengan upaya pencegahan penularan Covid-19. Sebab, percepatan vaksinasi di tengah pandemi corona menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dibereskan di Bumi Cendrawasih . 

Mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dipublikasikan laman Instagram Pandemictalks, vaksinasi di Papua terbilang masih rendah. Percepatan hanya terjadi di empat kabupaten/kota penyelenggara PON XX.

Berdasarkan catatan vaksinasi di Papua per 14 September 2021, terdapat 2.583.771 target vaksinasi. Dari jumlah tersebut, pemberian vaksin dosis pertama sekitar 19,77 persen dari target. Sedangkan untuk vaksin dosis kedua sekitar 12,63 persen. 

Adapun di empat kabupaten/kota PON XX yang mendapatkan percepatan vaksinasi yakni Kabupaten Merauke, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Jayapura, capaian vaksinasi dosis pertama sudah lebih dari 50 persen. Tapi, belum ada satu dari empat daerah ini yang mencapai 70 persen. 

Kendati demikian, pemerintah memastikan PON XX Papua tetap akan berjalan sesuai dengan rencana. Pekan olahraga empat tahunan ini diperkirakan akan melibatkan 7.066 atlet. Terdiri dari 4.176 altet putra dan 2.890 atlet putri perwakilan dari 34 provinsi. 

Kemenkes menyadari, PON XX Papua memerlukan kewaspadaan ekstra dari berbagai pihak. Apalagi, varian delta virus Corona sudah teridentifikasi di hampir seluruh provinsi. Hal ini dikemukakan Vivi Setiawaty selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes Kemenkes. 

Menurutnya, Indonesia perlu belajar pula dari Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu. Berdasarkan data dari Komite Olimpiade Internasional (IOC),  ada lebih dari 320 kasus Covid-19 yang dialami berbagai pihak yang terlibat dalam olimpiade pada 1 Juli – 4 Agustus 2021. Vivi mengutarakan, pengalaman dari penyelenggaraan Olimpiade Tokyo perlu dijadikan pembelajaran untuk PON XX Papua. 

Dia menambahkan, upaya meminimalisasi penularan Covid-19 perlu dukungan lintas sektor, baik dalam hal anggaran, manajemen, logistisk, maupun tenaga. Jangan abai khususnya terkait pengaturan di sekitar arena pertandingan, penginapan, serta bandara untuk mencegah kerumunan. Protokol kesehatan juga wajib diterapkan setiap individu secara disiplin. 

Sejauh ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung perhelatan PON XX Papua mendatang. “Kami akan meningkatkan kesiapan dan mitigasi penyebaran Covid-19,” tutur Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi, dikutip dari Detik.com

Terdapat sejumlah langkah yang akan dilaksanakan Satgas Covid-19 terkait protokol kesehatan selama PON berlangsung. Mulai dari asistensi pada pengorganisir acara dan panitia pelaksana. Ini akan ditunjang sosialisasi berkesinambungan seputar pentingnya protokol kesehatan 3M dan vaksinasi.

Dewi juga menyebutkan, pihaknya akan mendukung dengan memberikan lima alat PCR. Hal ini bertujuan untuk menghindari penumpukan pemeriksaan atlet saat kembali ke daerahnya. Pasalnya, alat PCR di Papua sejauh ini masih terbatas. 

Di samping itu semua, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua mencermati hal lain yang perlu menjadi atensi pemerintah, yaitu pelaksanaan simulasi penanganan Covid-19 selama PON. Namun, hingga sekarang belum ada tindak lanjut terhadap usulan ini. Padahal, apabila di dalam simulasi ditemukan kelemahan maka panitia bisa segera mengantisipasi dan melakukan perbaikan. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan