Setelah Empat Hari Turun, Kasus Covid-19 Kembali Naik ke 2.057

ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.
Prajurit Kesehatan TNI menyuntikkan vaksin Sinovac kepada santri dalam kegiatan Serbuan Vaksinasi Santri dari Mabes TNI di Pondok Pesantren Girikesumo, Banyumeneng, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Selasa (14/9/2021). Vaksinasi kepada 1.700 santri yang diselenggarakan Mabes TNI, bersama Kodam IV/Diponegoro dan Pemkab Demak tersebut guna mempercepat program pemerintah untuk mencapai kekebalan komunal menuju Indonesia sehat bebas COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.
Penulis: Maesaroh
28/9/2021, 18.48 WIB

Pemerintah melaporkan tambahan kasus Covid-19 sebanyak 2.057 pada Selasa (28/9). Kenaikan tambahan kasus pada hari ini mengakhiri tren penurunan yang sudah berlangsung selama empat hari.

Tiga provinsi yang menyumbang kasus terbanyak adalah Jawa Tengah (308 kasus), Jawa Barat (2015), dan Jawa Timur (179). Pada periode Minggu-Senin (26-27 September) tidak ada satupun provinsi yang melaporkan kasus di atas 300.

Kasus di Jawa Tengah pada Selasa (28/9) naik 66,5% dibandingkan pada hari Senin (27/8). Jawa Tengah juga terus menjadi penyumbang terbesar kasus positif sejak Minggu (26/9).

Di luar Jawa-Bali, lonjakan terjadi di Provinsi Kalimantan Barat dan Riau. Riau melaporkan adanya tambahan kasus sebanyak 89, melonjak 107% dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara itu, Kalimantan Barat mencatat adanya tambahan kasus sebanyak 85 pada Selasa (28/9), naik 372,2% dibandingkan hari sebelumnya.

Dengan adanya tambahan kasus sebanyak 2.057 pada hari ini maka total kasus Covid-19 sejak awal pandemi mencapai 4.211.460.

Kasus positif hari ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 193.564 orang. Ini berarti angka rasio positif meningkat menjadi 1,06%. Pada Senin (27/8), rasio positif tercatat 0,91%.
Jika memperhitungkan tes NAAT (RT-PCR dan TCM) maka rasio positif harian menjadi 3,98%.

Sementara itu, angka kematian yang dilaporkan pada hari ini sebanyak 124 jiwa, lebih tinggi dibandingkan pada hari sebelumnya (118 jiwa). Dengan demikian, sejak pandemi di awal Maret 2020, total angka kematian di Indonesia tercatat 141.709 jiwa.

Kasus kematian pada hari ini dilaporkan paling banyak dari Provinsi Jawa Tengah yakni 20 jiwa, disusul kemudian dengan Jawa Timur ( 12 jiwa) dan Kalimantan Selatan (11 jiwa).

Kasus sembuh yang dilaporkan pada hari ini  sebanyak 3.551 sehingga total kasus sembuh sejak awal pandemi mencapai 4.031.099.

Sementara itu, epidemiolog memperkirakan lebih dari separuh penduduk Indonesia akan kebal terhadap virus corona pada akhir 2021. Ini artinya, sekitar 148 juta jiwa penduduk akan kebal dari Covid-19.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan kekebalan tersebut bisa diperoleh dari vaksinasi maupun dari penularan corona.

"Perkiraan kami ada 55% penduduk Indonesia mempunyai kekebalan atau imunitas Covid-19," kata Iwan dalam webinar yang digelar BNPB, Selasa (28/9).

Namun Iwan mengingatkan masih ada 45% penduduk yang belum mendapatkan kekebalan corona. Bila penularan kembali merebak secara masif, bukan tidak mungkin akan muncul mutasi Covid-19 baru dari luar dan dalam negeri.

Kementerian Kesehatan melaporkan hingga Selasa (28/9) sudah ada 88,53 juta jiwa dari masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Angka itu setara dengan 42,5% dari target populasi yang akan mendapatkan vaksinasi.

Jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua adalah 49,66 juta jiwa atau 24% dari target populasi yang akan mendapatkan vaksinasi.