Jokowi: Kawasan Industri Hijau Pertama Dibangun di Kaltara November

Katadata
Presiden Joko Widodo saat meninjau mangrove di Kabupatehn Badung, Bali, Jumat (8/10). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden.
13/10/2021, 17.03 WIB

Presiden Joko Widodo menyapaikan bahwa kawasan industri hijau akan dibangun di Kalimantan Utara mulai November. Jokowi juga mengklaim bahwa kawasan tersebut merupakan green industrial park pertama di dunia.

Green industrial park itu memiliki luas 20 ribu hektare. Sedangkan pasokan energi di kawasan tersebut akan menggunakan pembangkit tenaga air dari Sungai Kayan.

"Kita nanti bulan depan juga memulai membangun green industrial park dengan produk energi hijau," kata Jokowi dalam pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII 2021 Lemhanas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/10).

Seluruh industri di wilayah tersebut akan menggunakan energi baru terbarukan. Kawasan itu dibangun lantaran negara-negara di dunia diperkirakan enggan membeli produk dari industri yang menggunakan energi batu bara pada 10 tahun mendatang.

"Semua mengarah ke sana sehingga kita harus mendahului," ujar Jokowi.

Jokowi mengklaim, saat ini sudah ada banyak industri yang berminat masuk di green industrial park tersebut. "Yang memesan kawasan ini sudah banyak yang mengantre karena mereka tahu energi yang dipakai energi hijau," ujar dia.

Pembangunan kawasan industri hijau ini sempat disinggung Jokowi saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Leaders Summit on Climate April lalu. Ia mengatakan, Indonesia sedang mempercepat proyek percontohan net zero emission.

"Antara lain dengan membangun Indonesia green industrial park seluas 12.500 hektare di Kalimantan Utara yang akan menjadi terbesar di dunia" kata Jokowi saat pertemuan virtual, di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (23/4).

Mengutip dari laman Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Gubernur Kalimantan Utara Zainal A Paliwang optimistis kawasan indusri tersebut dapat memenuhi kebutuhan produk di Kaltara serta mendongkrak perekonomian di wilayah tersebut.

"Kita bisa penuhi banyak permintaan di dunia dengan produk yang ramah lingkungan,” kata Zainal, Sabtu (31/7).

Pihaknya pun akan melakukan sejumlah upaya untuk menraik investasi di kawasan green energy. Mereka akan memberikan insentif yang kompetitif, menyederhanakan perizinan, serta membantu investor sampai proses pembangunan.

Reporter: Rizky Alika