Waspada, Ada Fenomena Gunung Es dari Naiknya Covid-19 di 105 Wilayah

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Petugas medis melakukan tes antigen kepada siswa di SDN Depok 1, Depok, Jawa Barat, Senin (18/10/2021).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
28/10/2021, 16.33 WIB

Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan di 105 kabupaten/kota setelah pelonggaran dalam dua pekan terakhir. Ahli epidemiologi menyebutkan perlunya mewaspadai peningkatan kasus tersebut.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan peningkatan kasus tersebut menyerupai fenomena gunung es sehingga kemungkinan masih banyak kasus corona yang belum terdeteksi.

"Artinya ada sesuatu yang jauh lebh serius terjadi di masyarakat," kata Dicky kepada Katadata.co.id, Kamis (28/10).

Ia mengatakan potensi terjadinya fenomena gunung es karena pengetesan Covid-19 di Indonesia masih rendah. Selain itu, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berlevel membuat Indonesia dalam posisi sangat rawan. Sebab, Indonesia belum memiliki indikator pondasi yang kuat.

Dia menyarankan pelonggaran aktivitas di Indonesia dilakukan secara hati-hati. Pelonggaran harus dihitung berdasarkan aktivitas yang esensial. "Jangan begitu banyak pelonggaran, tapi pengetatannya sedikit," katanya.

Pelonggaran aktivitas juga tidak bisa dilakukan dengan tergesa. "Jangan baru satu kali bagus langsung dilakukan pelonggaran," ujar Dicky.

Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko juga mengatakan masih banyak kasus yang belum terdeteksi lantaran rendahnya surveilans.

Untuk itu, peningkatan pengetesan dan penelusuran perlu terus dilakukan. "Bukan hanya orang bergejala diperiksa, orang tanpa gejala juga diperiksa. Perkuat Genome Sequencing," kata dia.

Ia menduga Covid-19 varian turunan Delta atau AY.4.2 akan ditemukan di Tanah Air. Sebab, Indonesia memiliki kasus Covid-19 Delta dalam jumlah banyak.

Virus ini bermutasi apabila terjadi transmisi kasus dalam jumlah besar. Semakin banyak penularan, potensi virus bermutasi semakin tinggi.



Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah tengah memantau penyebaran Covid-19 di seluruh wilayah selama empat minggu terakhir. Ia pun menemukan, ada peningkatan kasus corona di 105 kabupaten/kota.

"Ada 105 kabupaten kota di seluruh Indonesia yang tersebar di 34 provinsi yang kasusnya mulai menunjukkan peningkatan dalam dua minggu terakhir," ujar dia.

Ia memastikan, peningkatan kasus di wilayah tersebut belum menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Jumlahnya masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Meski begitu, pemerintah tetap mengantisipasi potensi lonjakan kasus. Untuk itu, pemerintah terus memperkuat surveilans dengan memastikan seluruh kontak erat kasus Covid-19 melakukan pengetesan.

Kemudian, pemerintah juga mempercepat vaksinasi Covid-19, terutama untuk lansia. Sebab, kelompok tersebut berpotensi tinggi untuk masuk rumah sakit dan meninggal saat terjadi lonjakan kasus. "Kita berharap itu tidak terjadi," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan