Kasus Corona RI Bertambah 523, Hanya Jakarta yang Naik di Atas 100

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/rwa.
Tenaga kesehatan memberikan simbol semangat "finger heart" kepada pasien yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Posko Isolasi Mandiri, Desa Puseurjaya, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/9/2021).
Penulis: Desy Setyowati
31/10/2021, 17.56 WIB

Tambahan 523 kasus pada hari ini (31/10) diketahui dari pemeriksaan terhadap 126.954 orang. Secara kumulatif, sudah ada 31.236.013 orang yang diperiksa sepanjang pandemi corona.

Dengan demikian rasio positif harian tercatat 0,41%. Jika menghitung NAAT (RT-PCR dan TCM) rasio positif menjadi 0,86% sementara jika menghitung antigen tercatat 0,09%.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia juga sudah mencepai 208.265.720 dosis. Sebanyak 119.662.248 suntikan vaksin dosis pertama, 73.698.983 kedua, dan 1.134.177 ketiga bagi tenaga medis.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengatakan, angka kasus aktif secara nasional memang berada pada titik rendah yakni sekitar 12.400 per Kamis (28/10). Jumlahnya menurun selama 15 minggu.

Namun ada tren peningkatan kasus positif virus corona di 20 kabupaten/kota selama tujuh pekan terakhir. Beberapa di antaranya yakni Nagan Raya (Aceh), Kepulauan Meranti (Riau), Jakarta Timur (DKI Jakarta), Kota Depok dan Kota Bekasi (Jawa Barat), serta Kota Surakarta (Jawa Tengah).

“Kenaikan kasus sekecil apapun adalah bukti bahwa virus Covid-19 masih hidup di sekitar kita. Jangan sampai kita mengendorkan protokol kesehatan, karena setiap kelengahan dapat memicu kembali terjadinya proses transmisi dan lonjakan kasus,” ujar Johnny dalam keterangan tertulis, Minggu (31/10).

Selain itu, berdasarkan pengalaman tahun lalu, mobilitas masyarakat saat libur panjang cenderung meningkat, sehingga kasus positif virus corona melonjak. Ia menekankan bahwa peningkatan mobilitas harus dibarengi dengan pengetatan ketaatan protokol kesehatan dari setiap individus.

“Pemerintah juga akan terus mengevaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai instrumen pengendalian Covid-19 di tiap daerah. Kami mengharapkan peran aktif masyarakat untuk mendukung kebijakan ini,” katanya.

Halaman: