Jokowi Kantongi Investasi Rp 468 Triliun dari Kunjungan ke UEA

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden RI Joko Widodo saat menggelar pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata PEA, Y.M. Mohammed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi (3/11)
4/11/2021, 12.05 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan bilateral ke Uni Emirat Arab (UEA) pada 3-4 November. Dalam lawatan tersebut, Jokowi mengantongi komitmen investasi senilai US$ 32,7 miliar atau setara Rp 468 triliun (kurs Rp 14.312/USD).

Komitmen investasi tersebut meliputi kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dan Abu Dhabi Growth Fund, INA dan Dubai Ports (DP) World, PLTS terapung antara Masdar dan Pertamina,  proyek Refinery Balikpapan, serta manufaktur dan distribusi vaksin.

"Terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai US$ 32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai," kata Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/11) malam.

DP World yang bekerja sama dengan INA merupakan perusahaan multinasional di bidang logistik. Mereka saat ini menjadi operator beberapa terminal pelabuhan seperti Dubai hingga Hong Kong.

Kemudian, Masdar merupakan perusahaan di bidang energi terbarukan. Mereka berpengalaman membangun kota ramah lingkungan di Abu Dhabi yang bernama Masdar City.

Retno mengatakan ada pula kesekapatan G42 dengan berbagai mitra di indonesia antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomik, dan lain sebagainya.

Selain itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia masih akan melakukan pertemuan investment forum dan pertemuan dengan perusahaan besar Amerika. "Mudah-mudahan akan ada komitmen baru," ujar Retno.

Sebelum ke UEA, Jokowi telah mengunjungi Glasgow, Inggris untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP26. Di sela-sela acara tersebut, Presiden juga melakukan pertemuan dengan para investor.

Melalui pertemuan tersebut, Jokowi menerima komitmen investasi senilai US$ 9,2 miliar. Apabila komitmen investor Inggris dan UEA digabung, total penanaman modal yang akan ditanamkan di Indonesia mencapai US$ 41,99 miliar atau setara Rp 600,9 triliun.

"Dan kita harap besok akan ada komitmen baru," ujar Retno.

Sedangkan Bahlil mengatakan, investasi senilai US$ 32,7 miliar dari investor UAE akan ditanamkan pada beberapa sektor. Beberapa di antaranya adalah Energi Baru Terbarukan, kesehatan, infrastruktur pelabuhan, dan pangan.

"Investasi pada pangan untuk mendorong bibit-bibit pangan kita semakin baik dan mempunyai nilai produksi yang tinggi," ujar dia.

Pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan komitmen investasi yang masuk setidaknya hingga mencapai US$ 35 miliar. Negosiasi juga akan dilakukan dengan pengusaha Amerika yang berencana untuk menanamkan dananya pada bidang hilirisasi. "Total investasinya sangat fantastis," ujar Bahlil.

Reporter: Rizky Alika