Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan fasilitas Bandara Ngloram yang berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Rabu (10/11). Bandara ini akan melayani penerbangan komersial mulai 26 November mendatang dengan penerbangan perdana oleh maskapai Citilink. .
Budi menjelaskan, tinjauannya kali ini ke Bandara Ngloram untuk mengecek kesiapan sejumlah fasilitas bandara, baik di sisi udara seperti landasan pacu, pagar pengaman, mobil pemadam kebakaran, dan lain sebagainya. Selain itu, ia memastikan kesiapan fasilitas di darat seperti, bangunan terminal penumpang, dan fasilitas lainnya. Seluruhnya, menurut dia, telah memenuhi aspek keselamatan jelang dibukannya penerbangan komersial.
“Bangunan terminalnya indah sekali karena pembangunannya dilakukan oleh arsitek pemenang sayembara desain bandara. Insya Allah pada saatnya nanti sudah beroperasi, dapat berjalan dengan baik,” kata Budi dalam keterangan resminya, Rabu (10/11).
Budi mengungkapkan, pemerintah tengah membangun suatu konektivitas di daerah-daerah maupun kota-kota kecil di Pulau Jawa. Salah satunya dengan membangun bandara yang bisa didarati pesawat jenis ATR-72 agar jangkauan dari dan ke daerah-daerah tersebut lebih merata.
Ia mencontohkan penerbangan Jakarta – Cepu, Jakarta – Cilacap, atau Jakarta – Pangandaran dapat ditempuh lebih cepat menggunakan pesawat. “Ini membuat konektivitas lebih pasti dan pengembangan di daerah juga lebih merata,” kata dia.
Bandara Ngloram mulai dibangun oleh Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara sejak 2018. Bandara ini sebelumnya milik PT Pertamina yang dibangun untuk menunjang operasional perusahaan dan sudah tidak beroperasi lagi sejak 1984.
Saat ini, Bandara Ngloram memiliki landas pacu atau runway sepanjang 1500 meter x 30 meter, taxiway 142 meter x 23 meter, Apron 90 meter x 60 meter dan Terminal Penumpang seluas 3.526 meter persegi. Pembangunan Bandara Ngloram, menurut dia, melibatkan masyarakat sekitar melalui program padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang pesawat domestik mulai meningkat pada September 2021 dan mencapai 2 juta orang. Jumlah tersebut melonjak hingga 84,04% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,1 juta orang.
Peningkatan penumpang pesawat domestik ini merupakan yang tertinggi setelah dua bulan lalu pada Juli anjlok 71,7%, yaitu hanya mencapai 1 juta penumpang. Padahal, pada Juni 2021 jumlah penumpang pesawat tembus 3,52 juta orang.
Jumlah penumpang pesawat domestik pada September 2021 juga meningkat 3,72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,9 juta orang. Peningkatan penumpang pesawat domestik pada September 2021 terjadi di seluruh bandara. Penumpang paling banyak berasal dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yakni sebanyak 560,6 ribu orang yang naik 74,48% dari Agustus.