Mengenal Tari Seudati dari Aceh, Tarian Tanpa Musik Pengiring

ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/foc.
Editor: Safrezi
17/11/2021, 12.12 WIB

Selain itu warna putih dipakai untuk menguatkan identitas agama Islam dan simbol perlawanan. Menurut sejarah, dahulu umat muslim atau kaum Padri memakai pakaian putih untuk perlawanan pemerintah Belanda. Warna putih menggambarkan perjuangan umat Islam untuk mengalahkan penjajahan.

  • Songket

Songket adalah properti tari Seudati yang berfungsi menyangkutkan rencong. Songket seperti sarung namun panjangnya di atas lutut. Songket menjadi kain tradisional Sumatera dan identitas laki-laki.

  • Kain Ikat Pinggang

Ikat Pinggang dipakai untuk menyelipkan rencong dan mengikat kain songket agar tidak mudah lepas. Ikat pinggang ini berbahan dasar kain katun yang warnanya bisa merah atau kuning. Warna kuning menyimbolkan kebesaran dan kebanggan para raja. Sedang kan merah adalah simbol pejuang pemberani dan kesatria.

  • Rencong

Rencong adalah senjata tajam tradisional khas Aceh. Senjata ini digunakan dalam peperangan dan aksesoris busana. Rencong berupa senjata tajam seperti kapak, pisau, dan alat perang.

Senjata ini diselipkan di pinggang dengan gagang mencuat ke atas dan miring ke belakang. Rencong dipasang di bagian depan sehingga dilihat lebih jelas. Senjata ini menjadi simbol bahwa orang Aceh berterus terang dan tidak suka berkhianat.

Syair Sebagai Pengiring Tari

Salah satu keunikan tari Seudati adalah tidak memakai alat musik seperti tarian lain. Pengiring tari hanyalah suara petikan jari, hentakan kaki, tepukan, dan syair. Awalnya tari Seudati digunakan sebagai dakwah dan mengajak penonton untuk memahami agama Islam.

Tarian ini menceritakan berbagai macam masalah yang dapat diselesaikan secara bersama-sama. Mengutip dari laman isbiaceh.ac.id, tarian Seudati disebut ratoh atau ratoih. Artinya menceritakan dan diperagakan untuk bersuka ria ketika musim panen tiba.

Lantunan syair yang diceritakan disebut aneuk syahi. Syair ini berisi tema kehidupan sehari-hari seperti tema-tema kehidupan, lelucon, ajaran agama, sosialisasi, sampai sindiran terhadap pemerintah karena kondisi sosial tertentu.

Makna Tari Seudati

Tari Seudati adalah tarian untuk mengembangkan ajaran agama Islam. Tarian ini berasal dari kata Syahadat yang artinya saksi atau bersaksi pengakuan tiada Tuhan selain Alah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Ada juga yang menjelaskan kata sedati, berasal dari kata seurasi yang artinya harmonis atau kompak. Tarian tradisional ini berkembang ketika agama Islam masuk di Aceh. Seudati masuk dalam tari Perang karena pengiring syairnya.

Dahulu syair yang dibawakan menjelaskan tentang semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajah. Tarian ini sempat dilarang ditampilkan ketika penjajahan Belanda. Isi pesan syair Seudati berisi pembakar semangat dan sejarah Aceh. Kemudian isi syair disesuaikan dengan perkembangan sekarang.

Halaman: