Indonesia kembali kedatangan 1,7 juta dosis vaksin Covid-19 pada Jumat (26/11). Jumlah tersebut terdiri dari 706.680 vaksin Pfizer serta 1.065.400 AstraZeneca.
Sebanyak 700 ribu vaksin Pfizer didistribusikan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan 163.800 dikirim ke Jawa Tengah, sedangkan 542.800 dikirim ke Jatim.
“Vaksin tersebut untuk menambah pasokan bagi masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Nadia dalam keterangan tertulis Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jumat (26/11).
Sedangkan satu juta dosis AstraZeneca merupakan donasi lewat fasilitas COVAX. Nadia mengatakan jelang akhir tahun pemerintah akan terus meningkatkan vaksinasi.
Apalagi saat ini laju vaksinasi Covid-19 sedang menurun. Dia menjelaskan, turunnya angka vaksinasi lantaran masih banyak masyarakat yang pilih-pilih merek vaksin.
Nadia lalu mengimbau agar tidak ada lagi masyarakat yang ragu dan menunda suntikan kekebalan. “Jangan menunggu jenis vaksin tertentu, kita masih membutuhkan vaksin Sinovac untuk dosis kedua serta untuk memulai vaksinasi kepada anak usia 6 tahun ke atas,” katanya.
Bukan tanpa sebab, penularan Covid-19 tak akan bisa dikendalikan jika baru sebagian penduduk yang mendapatkan vaksin. Selain itu, Nadia juga meminta masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.
“Tingkat penularan di sejumlah negara kembali meningkat. Jangan sampai Indonesia seperti itu,” katanya.
Kemenkes juga akan memulai booster vaksin pada Januari atau Februari 2022. Untuk awalnya, vaksin booster akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan lanjut usia. Berikutnya adalah peserta Penerima Bantuan iuran (PBI) Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) serta masyarakat umum.