Startup agregator logistik Shipper mencatatkan pertumbuhan bisnis melonjak enam kali lipat sejak awal tahun. Salah satunya lantaran tren e-commerce yang terus menggeliat saat ini.
Shipper pun menyiapkan dua strategi untuk menggenjot transaksi yang lebih besar tahun depan. Jurus pertama adalah memperkuat pasar luar Pulau Jawa, salah satunya Papua.
"Salah satu yang kami jajaki adalah pasar Jayapura, Papua," kata Direktur Operasional Shipper Indonesia Budi Handoko dalam acara Regional Summit 2021 pada Senin (29/11).
Saat ini, Shipper telah beroperasi di 35 kota di Indonesia, sebagian merupakan daerah yang masuk dalam kota tier 2 atau tier 3 seperti Banjarmasin, Manado, Jambi, Lampung, Pasuruan, dan Kediri. Oleh sebab itu perusahaan akan memperluas wilayah ke kota tersebut untuk mengatasi tantangan di sektor logistik.
"Kami memikirkan bagaimana caranya agar pelanggan di daerah lain mendapatkan produk dengan harga terjangkau," kata Budi.
Strategi kedua adalah memperluas layanan hingga pengiriman bahan bangunan. "Selain melayani permintaan e-commerce untuk mengirim barang, kami berencana misalnya melayani barang besar, seperti barang bangunan, seperti semen," kata Budi.
Sedangkan Chief Marketing Officer (CMO) Shipper Jessica Hendrawidjaja mengatakan, salah satu variabel pendorong pertumbuhan bisnis yakni meningkatnya jumlah jaringan mitra seperti e-commerce dan pedagang online.
"Kami enabler yang mendukung perkembangan bisnis. Maka, saat mereka (e-commerce dan pedagang online) tumbuh, kami juga diuntungkan," kata Jessica pada Oktober lalu (14/10).
Selain itu motor pertumbuhan bisnis Shipper lainnya yaitu pesatnya pertumbuhan gudang. Saat ini mereka telah memiliki 300 gudang di 35 kota, melonjak pesat dari 20 gudang pada awal 2020.
Shipper juga telah memperoleh pendanaan Seri B US$ 63 juta atau setara Rp 903 miliar yang dipimpin oleh DST Global Partners dan Sequoia Capital India pada tahun ini. Dana segar itu diraih kurang dari satu tahun setelah mendapatkan pendanaan Seri A pada Juni 2020 lalu.
Head of External Affairs Shipper Wilson Andrew mengatakan, Shipper akan memanfaatkan pendanaan tersebut untuk dua hal utama yakni investasi sistem dan teknologi, serta menambah jaringan operasional.
Mereka juga akan menambah cakupan gudang, mitra ekspedisi, hingga mengembangkan pasar pengiriman ekspor atau internasional shipping. "Kami awalnya fokus dulu di Asia," kata Wilson.