Dalam sebuah novel pasti akan menemukan kalimat aktif dan pasif. Kedua kalimat ini bisa ditemukan dalam dialog atau penjelasan dialog. Ada beragam jenis kalimat pada novel yaitu kalimat pasif, aktif, transitif, intransitif, verbal nominal, kalimat tunggal, dan majemuk.
Kalimat adalah satuan bahasa yang terbentuk dari rangkaian kata dan memiliki arti. Kalimat terdiri dari subjek, predikat, dan bisa ditambahkan objek, dan keterangan.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan atau tindakan. Bentuk kalimat ini punya predikat berupa verba yang diawali dengan di- dan ter- di kata depan. Selain itu kalimat pasif ditambahkan imbuhan kata -i dan -di-...-kan. Perlu diketahui kalimat pasif predikatnya diubah dari kalimat pasif.
Kalimat pasif berbeda dengan kalimat aktif. Bagian subjek pada kalimat aktif akan melakukan sesuatu dan kata awal diawali dengan tambahan ber- atau me-. Contoh kalimat aktif yaitu Rani sedang menyapu halaman.
Contoh Kalimat Pasif
- Seragam yang dipakai Amanda sama dengan seragam yang dipakai dirimu.
- Acha tersenyum licik.
- Halaman sedang disapu oleh Rani.
Ciri Kalimat Pasif
Subjek tidak selalu berperan sebagai pelaku, tapi berperan sebagai sasaran perbuatan. Kalimat yang subjeknya seperti ini kalimat pasif. Ada pengubahan yang terjadi ketika pemindahan objek kalimat aktif ke subjek kalimat pasif.
Kalimat pasif biasanya diawali dengan di- atau ter. Dalam bahasa Indonesia, ada kalimat pasif yang kata kerjanya berafiks konfiks ke-an. Awalan di- biasanya ada di depat kalimat yang berfungsi sebagai hasil pengimbuhan dan kebalikan dari kata kerja aktif.
Awalan ter-
Imbuhan ter- biasanya dirangkaikan di awal kalimat untuk mendapatkan berbagai makna. Pemakaian ter- dipakai pada kata-kata selain huruf konsunan /r/. Awalan ter- ini bermakna 'paling' kemudian ditambahkan dengan kata sifat. Imbuhan ter- bisa bermakna dapat atau sangguh yang diimbuhkan pada kata kerja.
Contoh kalimat imbuhan ter-
- Makanan itu sudah satu jam tidak tersentuh.
- Laras termenung melihat nilainya.
- Dia terjatuh setelah naik sepeda.
- Dima terbangun dari tidurnya jam 5 pagi.
Awalan di-
Imbuhan di- biasanya ada di awal kalimat dan mengubah kalimat aktif menjadi pasif. Contoh kalimat ini yaitu dibuka, dimakan, diminum, dilempar. Awalan di- berfungsi memasifkan verba berawalan me- dan fungsi lain membentuk kata kerja pasif.
Awalan di- harus dirangkai menjadi kalimat lain ketika digabung dengan kata beda, kata sifat, dan kata bilangan. Contoh kata yaitu dipercepat, ditinggikan, dibukukan, diperkecil.
Contoh kalimat imbuhan di-
- Batu-batu disusun di rumah.
- Kata orang tanah itu ada kan ditinggikan.
- Kayu itu diketam akan dikecil.
- Roti itu dimakan Santi.
Imbuhan ke- dan -an
Dalam kalimat pasif, ada kata depan dan belakang yang diimbuhi ke- an. Keduan imbuhan ini akan membentuk kata benda dan berfungsi menjadi kata pasif, sifat, atau keadaan. Arti dari konfiks ke-an ini bisa menjelaskan tentang tempat atau daerah.
Mengutip dari skripsi Analisis Kalimat Aktif Dan Pasif Pada Rubrik Opini Dalam Surat Kabar Harian Suara Merdeka, karya Dewi Apriliani ada 3 kelompok imbuhan ke-an yaitu nomina satu, nomina dua, dan bernomina dua tapi sifatnya manasuka.
Nomina Satu
Contoh kalimat : kami kemalaman di jalan dan kami ketakutan.
Nomina Dua dan Wajib
Contoh kalimat: Petani itu kejatuhan cangkul dan kemarin adik kehilangan uang.
Bernomina Dua
Contoh kalimat: kami kehujanan dan kita kebanjiran pembelian.
Jenis Kalimat Pasif
Susunan kalimat pasif berbeda dengan kalimat aktif. Menurut pendapat para ahli seperti Kridalaksana (1993) menjelaskan ada dua jenis kalimat pasif yaitu subjek adalah kalimat yang memiliki objek atau subjek sedang melakukan kegiatan. Ada juga kalimat pasif tanpa subjek karena bukan fokus utama.
Sedangkan pendapat Sugono (2009), kalimat pasif terdiri dari imbuhan kata di-, kalimat pasif imbuhan kata di- plus pelaku, dan kalimat pasif yang memiliki imbuhan kata ter-.
Kalimat Pasif Transitif
Kalimat ini membutuhkan objek untuk susunan kalimat supaya melengkapi. Pola kalimat pasif yaitu subjek-predikat-objek untuk saling melengkapi. Contoh kalimat yaitu
- Amanda (S) mulai menatap (P) Acha (O) curiga (Pelengkap).
- Acha (S) menganggukkan (P) kepalanya (O) cepat (Pelengkap).
Kalimat Pasif Semitransitif
Kalimat pasif ini tidak perlu dilengkapi objek, karena bisa diganti memakai kata keterangan atau pelengkap. Jadi pola kalimat menjadi subjek-predikat- kata keterangan atau subjek-predikat-kata pelengkap. Contoh kalimat:
- Petani itu (S) pergi (P) ke sawah (keterangan).
- Orang itu (S) kecurian (P) sepeda (Keterangan).
- Seorang gadis (S) berparas (P) cantik (pelengkap).
Kalimat Pasif Tindakan
Kalimat pasif ini posisi predikat berperan sebagai pembentuk aktivitas atau tindakan. Jenis kalimat ini ditambahkan predikat dan imbuhan di-kan untuk menambah makna pada kalimat. Contoh kalimat yaitu:
- Dia dituduh mengambil barang itu.
- Bola itu ditendang sangat keras.
- Puisi itu dibaca oleh guru bahasa Indonesia.
Kalimat Pasif Keadaan
Kalimat ini menjelaskan predikat sebagai pembentuk keadaan. Ada imbuhan ke-an untuk menambah kejelasan. Contoh kalimat:
- Nelayan kejatuhan banyak ikan.
- Ayah kecurian motor kemarin sore.
- Doja kedapatan mencuri uang temannya.