Letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan hingga listrik. Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan jalan nasional antara Malang dan Lumajang terputus akibat terjangan lahar dingin gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Akibatnya, kendaraan dari Kabupaten Malang menuju Lumajang dan sebaliknya terpaksa putar balik. Kendaraan dari arah Malang harus berputar di Kecamatan Ampelgading yang jaraknya 40 kilometer dari jembatan tersebut.
Untuk sementara, kendaraan dari Malang menuju Lumajang atau sebaliknya dialihkan lewat Probolinggo. “Kendaraan tidak ada jalur alternatif dan hanya satu jalur saja,” kata Kasat Lantas Polres Malang AKP Agung Fitransyah, Sabtu (4/12) dikutip dari Antara.
Letusan juga mengakibatkan 30.523 pelanggan PLN di Kabupaten Lumajang mengalami mati listrik. Meski demikian, petugas telah berhasil menyambungkan aliran listrik bagi 7.508 pelanggan setelah 30 gardu berhasil dinyalakan.
Meski demkian, para petugas PLN masih menghadapi kendala menuju akses lokasi pemadaman listrik. Hal ini lantaran jembatan Gladak Perak terputus sehingga sehingga mereka harus menunggu jalur terbuka.
“Personel PN akan mengamankan pasokan listrik di lokasi terdampak saat akses kembali dibuka,” kata Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur A. Rasyid Naja.
Sedangkan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru meminta masyarakat waspada peningkatan aktivitas gunung setinggi 3.676 meter tersebut. Warga khususnya yang berada di dekat sungai perlu hati-hati mengingat adanya awan panas guguran dan hujan abu vulkanik.
“Masyarakat yang ada di bawah (gunung Semeru) diminta waspada,” kata Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar TNBTS, Sarif Hidayat.
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) sore. Guguran awan panas dari letupan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengarah ke Desa Sapiturang , Kecamatan Pronojiwo serta membuat dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur gelap gulita.