5 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah yang Terkenal hingga Mancanegara

ANTARA FOTO/Maulana Surya
Siswa SMP Negeri 12 Solo mementaskan gamelan saat acara penyerahan bantuan seperangkat gamelan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2019). Bantuan gamelan untuk sekolah tersebut merupakan upaya Pemkot Solo dalam melestarikan kembali Gamelan Jawa sebagai alat alat musik tradisional Jawa Tengah
Editor: Safrezi
6/12/2021, 17.59 WIB

Apabila menyebut alat musik tradisional Jawa Tengah, kita bakal langsung terbersit dalam benak kepala adalah gamelan. Alat musik pukul tersebut telah memiliki ikatan sejarah panjang dengan kehidupan masyarakat Indonesia bahkan dunia, karena suaranya telah didengar hingga mancanegara.

Pencapaian tersebut menjadi tolok ukur masifnya perkembangan alat musik tradisional Jawa Tengah. Bahkan dengan jumlah partisipan yang sangat banyak, kegiatan tersebut berhasil memecahkan rekor Guiness Book World Record. Namun, lebih dari itu, pencapaian yang sesungguhnya ialah keberhasilan dari masyarakat Indonesia untuk mempromosikan budaya khas nusantara ke kancah internasional.

Bahkan gamelan Jawa, sudah masuk ke bangku kuliah di Eropa. Alat musik ini bukan hanya ditampilkan di atas panggung, namun juga dibawa masuk ke dalam kelas-kelas sebagai mata pelajaran di beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.

Namun selain gamelan masih ada beragam alat musik tradisional Jawa Tengah lainnya yang masih belum dikenal oleh banyak orang. Berikut ragam alat musik tradisional Jawa Tengah:

1. Kenong

Alat musik tradisional Jawa Tengah yang populer selain gamelan adalah kenong. Alat ini tergolong unik karena menjadi salah satu alat musik yang menggunakan hanya satu alat pemukul. Kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpencu, namun ukuran lebih besar daripada bonang.

Dari segi bentuk kenong juga tergolong unik karena memiliki bentuk fisik paling gemuk. Tidak seperti gong yang meskipun bentuknya lebar, namun tetap pipih. Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timbre yang khas. Di dalam telinga masyarakat Jawa, kenong ditangkap berbunyi ‘ning-nong’, sehingga dinamakan kenong.

2. Siter

Terkenal dengan suaranya yang unik, Siter memiliki bunyi yang isetel dengan nada pelog dan slendro. Namun yang membedakan, siter menjadi satu-satunya alat musik tradisional yang dipetik dalam rangkaian gamelan.

Alat musik tradisional Jawa Tengah ini, memiliki 11 dan 13 pasang senar dan dimasukan ke dalam kotak resonator. Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan.

Lazimnya, siter memiliki panjang sekitar 30 cm, dan dimasukan ke sebuah kotak yang berguna sebagai resonantor. Siter dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan secara bersamaan, sebagai instrumen yang memainkan cengkok.

3. Gambang

Alat musik gambang merupakan salah satu instrumen orkes gambang kromong dan gambang rancag. Gambang memiliki sumber suara sebanyak 20 buah bilah yang terbuat dari kayu atau bambu.

Gambang memiliki keunikan karena resonatornya mirip dengan perahu. Di atas bibir kotak suaranya tampak beberapa bilah kayu nada dalam bentuk persegi empat panjang tipis. Pada ujung pangkalnya resonator gambang terpancang bentuk piramida, sebagai penutup bagian ujung dan pangkal tersebut.

Bilah-bilah gambang terbuat dari kayu jati. Bilah dengan nada terendah memiliki bentuk yang paling panjang dan lebar. Sebaliknya, bilah dengan nada tertinggi memiliki bentuk yang pendek, tebal, dan sempit.

Pada masing-masing bilah-bilah gambang terbuat dari kayu jati. Bilah dengan nada terendah memiliki bentuk yang paling panjang dan lebar. Sebaliknya, bilah dengan nada tertinggi memiliki bentuk yang pendek, tebal, dan sempit.

4. Gender

Alat musik tradisional Jawa Tengah selanjutnya adalah gender. Untuk memainkan alat musik ini menggunakan pukul logam yang terdiri atas 10 sampai 14 bilah logam kuningan yang digantungkan di atas resonator dari bambu atau seng, dan diketuk dengan pemukul berbetuk bundaran berbilah dari kayu (Bali) atau kayu berlapis kain (Jawa). Sudah tentu setiap bilahnya memiliki nada yang berbeda-beda.

5. Saron

Selanjutnya ada saron yang masuk dalam keluarga alat musik balungan. Alat musik Jawa Tengah ini memiliki nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan tubuhnya yang sedikit lebih kecil.

Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendingnya.

Demikianlah lima alat musik tradisional Jawa Tengah yang telah terkenal seantero Indonesia hingga mancanegara. Sejatinya di hampir setiap daerah di nusantara memiliki ciri khas dalam alat musik, namun masih perlu proses penggalian secara keilmuan sehingga dapat dianfaatkan sebaik mungkin di masa yang akan datang.