Alur Cerita Fantasi
Agar mudah dipahami pembaca, cerita fantasi memerlukan struktur. Antara lain: orientasi, konflik, resolusi, dan ending atau penutup. Berikut penjelasannya:
1. Orientasi
Struktur pertama adalah orientasi yang membuat pembaca menemukan sebuah cerita berupa pengenalan yang dimulai dari tema, tokoh, dan alur yang ditulis oleh pengarang. Beberapa pengarang akan menceritakan karakter tokoh di bagian orientasi.
2. Konflik
Dalam cerita fantasi akan dimunculkan suatu permasalahan. Permasalahan ini timbul karena menjadi inti dari jalannya cerita fantasi. Penulis akan membuat konflik yang membuat pembaca selalu ingin membaca cerita fantasi sampai selesai. Sementara itu, karakter tokoh-tokoh pada struktur ini akan lebih ditunjukkan kepada pembaca.
3. Resolusi
Hal ketiga yang harus ada dalam cerita fantasi adalah resolusi. Resolusi merupakan bagian penting dari struktur cerita fantasi yang menceritakan tentang jalan keluar dari permasalahan yang ada. Pada bagian ini konflik akan mulai mereda, sehingga pembaca mulai bertanya-tanya bagian akhir cerita seperti apa.
4. Penutup
Penutup atau ending harus disajikan secara maksimal karena menjadi akhir dari perjalanan cerita. Oleh karenanya pada bagian akhir cerita biasanya ada yang berakhir dengan bahagia dan ada juga yang berakhir dengan kesedihan. Pembaca akan selalu menunggu bagian akhir cerita fantasi yang ditulis oleh pengarang.
Demikianlah empat hal yang harus terkandung dalam cerita fantasi agar bisa dinikmati oleh pembaca. Meski kisah fiktif, namun cerita fantasi dapat mempertajam pemikiran dan mengasah cara menulis sehingga bisa lebih mengalir dan dinikmati oleh banyak kalangan.