PPP Ingin Bangun Koalisi Partai Islam di Pemilu 2024

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri) berbincang dengan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat silaturahmi kebangsaan PKS-PPP di DPP PKS, Jakarta, Rabu (14/4/2021).
16/12/2021, 16.50 WIB

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ingin membentuk poros partai Islam pada gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan pihaknya berencana menggandeng Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Koalisi empat partai itu dinilai cukup untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold yang saat ini 20%-25%.

"Mudah-mudahan koalisi ini nantinya bisa menyodorkan dua atau tiga calon presiden dan wakil presiden," ujar pria yang akrab disapa Awiek ini, Kamis (16/12).

Menurut Awiek, saat ini yang paling penting adalah bagaimana poros Islam dapat memperoleh 20% kursi atau 25% suara dalam pemilihan umum (pemilu) nanti. Sementara itu, untuk figur yang diajukan nanti bisa mewakili kelompok nasionalis religius. 

Dalam kesempatan yang sama Awiek juga menanggapi terkait kemungkinan bergabungnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ke PPP. Awiek mengatakan pihaknya menghargai keinginan Ridwan, tetapi mempertanyakan langkah konkret Ridwan akan masuk partai mana.

"Peluang ada, tetapi apakah sudah merapat ke partai. Jangan-jangan cuma ngomong aja mau ke partai," ujar Awiek.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengusulkan agar Pilpres 2024 dapat menampilkan lebih dari dua paslon. Berdasarkan pengalaman pada Pilpres sebelumnya, jumlah paslon yang hanya dua mencerminkan politik identitas. Arsul menyebut pada Pilpres 2024, politik identitas tersebut naik secara tajam dan signifikan.

Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin