Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran selama tujuh hari ke depan guna mencegah penularan varian Omicron pada level komunitas. Keputusan ini menyusul ditemukanya kasus penularan di area rumah sakit darurat tersebut.
“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto dalam siaran pers Kamis malam (16/12).
Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga. RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020.
Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.
Suharyanto mengatakan, pemerintah juga akan membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi PMI, Pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina. Rusun ini akan didukung sumberdaya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta lantaran tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas dan segera diberlakukan isolasi.
“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya,” kata dia.
Di sisi lain, Suhariyanto juga meminta pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan. Jika masih terjadi gejala, pasien dimint segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.
Jumlah pasien rawat inap di RSDC Wisma Atlet Kemayoran hingga Kamis (16/12) tercatat sebanyak 123 orang, bertambah empat orang dibandingkan hari sebelumnya. Pasien ditempatkan pada tower 4, 5, 6, dan 7.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Kolonel Marinir Aris Mudian menyebut, sejak dibuka 23 Maret 2020, jumlah pasien yang dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet sebanyak 129.484 orang. Dari jumlah itu, 127.717 pasien COVID-19 sembuh dan keluar dari rumah sakit, sedangkan 1.048 pasien dirujuk ke rumah sakit lain.
Sementara itu, jumlah pasien meninggal di RS Darurat Wisma Atlet per 16 Desember 2021 mencapai 596 orang.