Izin Darurat Vaksin Booster Segera Terbit, Ada Pfizer hingga Zifivax

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Ilustrasi. Rumah Sakit Siloam Jakarta saat ini tengah memantau 125 perawat yang memperoleh vaksin primer Sinovac dengan booster vaksin Moderna.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
29/12/2021, 20.27 WIB

Di luar itu, sejumlah pihak juga melakukan uji klinik vaksin booster heterologus. Ini artinya, vaksin booster bisa menggunakan merek kombinasi dari dosis pertama dan kedua.

Salah satunya, Badan Penelitian dan Pengemabangan Kesehatan Kementerian Kesehatan  tengah melakukan uji klinik vaksin booster heterologus. Pengujian dilakukan terhadap vaksin primer Sinovac dan AstraZeneca dengan booster Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer.

Penny memperkirakan, data untuk pemberian EUA pada vaksin heterologus dengan dosis primer Sinovac akan diperoleh pada Januari 2022, sedangkan AstraZeneca diperkirakan April 2022. "Jadi EUA vaksin booster uji klinik Balitbangkes diharapkan selesai April 2022," ujar Penny.

Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan vaksin booster homologus pada Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer menunjukkan peningkatan antiodi. Hal ini menunjukkan vaksin mempunyai kerja sel memori yang baik.

Suntikan tambahan ini penting lantaran kadar antibodi menurun pada 6 bulan setelah pemberian vaksin Sinovac dosis kedua. "Untuk itu kita harus berikan booster setelah lebih dari 6 bulan," ujar dia.

Sementara itu, penelitian terkait vaksin booster heterologus masih dalam proses. Saat ini, Rumah Sakit Siloam Jakarta tengah memantau 125 perawat yang memperoleh vaksin primer Sinovac dengan booster vaksin Moderna.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika