Arti Interaksi Sosial, Syarat, Jenis, dan Faktornya

Unsplash/Timon Studler
Ilustrasi interaksi sosial.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Safrezi
12/1/2022, 15.23 WIB

Interaksi sosial adalah kegiatan yang mau tidak mau mesti dilakukan oleh setiap manusia dalam hidup bersosial. Hal tersebut karena manusia merupakan mahluk sosial yang memerlukan kehadiran manusia lainnya dalam menjalani hidup.

Pengertian Interaksi Sosial

Secara etimologis, interaksi terdiri dari dua kata, yakni action (aksi) dan inter (antara). Jadi, interaksi adalah rangkaian tingkah laku yang terjadi antara dua orang atau lebih dari dua atau beberapa orang yang saling mengadakan respons secara timbal balik.

Mengutip ditsmp.kemdikbud.go.id, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan kelompok.

Sementara itu, menurut H. Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu, di mana kelakukan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakukan individu lainnya atau sebaliknya.

Dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik melakukan interaksi formal maupun informal, langsung maupun tidak langsung.

Suatu interaksi dapat dikatakan interaksi sosial jika memenuhi empat ciri, yaitu adanya pelaku berjumlah lebih dari satu orang, adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol (bahasa), baik secara lisan maupun isyarat.

Interaksi dikatakan interaksi sosial jika di dalamnya terdapat dimensi waktu. Maksudnya, interaksi sosial dapat terjadi pada masa lampau, masa kini, dan masa mendatang. Ciri terakhir, yaitu adanya tujuan-tujuan tertentu di balik terjalinnya suatu interaksi sosial.

Syarat Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terjadi bila dua individu atau kelompok melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial. Sedangkan komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi, pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi sumber informasi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber informasi tersebut terbagi dua, yaitu ciri fisik dan penampilan.

  • Ciri fisik adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia dan ras.
  • Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan dan dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu. Robert T Hall dan W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi empat batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang, Hall juga menjelaskan aturan mengenai waktu. Pada dimensi waktu, terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat memengaruhi bentuk interaksi.

Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi, yakni merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

Mengutip "E-Modul Sosiologi Kelas X" oleh Sri Hartini dkk, yang diakses melalui laman Kemdikbud, adapun syarat interaksi sosial, sebagai berikut:

Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Secara harfiah, kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah.

Adapun dari gejala sosial, kontak tidak selalu berarti hubungan badaniah, karena orang dapat melakukan hubungan tanpa harus menyentuhnya, misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang bersangkutan.

Perkembangan teknologi dewasa ini juga memudahkan orang-orang, sehingga untuk dapat berhubungan satu sama lain bisa dilakukan melalui telepon, telegraf, radio, dan jalur lainnya tanpa memerlukan sentuhan badaniah.

Komunikasi

Komunikasi memberikan tafsiran kepada orang lain dalam wujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap, menyatakan perasaan yang ingin disampaikan seseorang. Selanjutnya akan ada reaksi dari pihak lain yang bersangkutan, terkait perasaan yang ingin disampaikan.

Adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lain. Hal ini kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukan.

Jenis Interaksi Sosial

1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu

Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain, bertujuan memberikan aksi atau respon. Jika reaksinya positif, akan menjadi teman dan mengarah ke arah kerja sama. Sebaliknya, jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan.

2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan lebih kelompok yang besar.  Biasanya terdiri lebih dari tiga orang, dengan memberikan informasi seperti promosi, informasi, bahkan seminar.

3. Interaksi Kelompok dengan Kelompok

Interaksi kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih, dengan kelompok yang berbeda. Tujuannya untuk mengkomunikasikan hal yang berkaitan, namun sifatnya bukan hal pribadi, tetapi untuk kepentingan kelompok itu sendiri.

Faktor-Faktor Interaksi Sosial

Kendati terdengar sederhana, interaksi sosial sejatinya merupakan proses yang kompleks. Namun demikian, dapat dibedakan beberapa faktor yang mendasarinya, baik secara tunggal maupun bergabung, yaitu:

  • Faktor Imitasi

Seorang ahli beranggapan bahwa seluruh kehidupan sosial sebenarnya berdasarkan faktor imitasi. Peran imitasi dalam interaksi sosial tidaklah kecil. Misalnya bagaimana seorang anak belajar berbicara yang bermula dari mengimitasi kata-kata yang dilontarkan orang lain atau meniru tingkah laku tertentu, seperti memberi hormat dan sebagainya.

  • Faktor Sugesti

Pada faktor sugesti dalam interaksi sosial, seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang kemudian diterima oleh orang lain di luarnya. Sugesti dapat dirumuskan sebagai suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.

Ada beberapa syarat yang memudahkan sugesti terjadi, yaitu:

- Sugesti karena hambatan berpikir.

- Sugesti karena keadaan pikiran terpecah-pecah (disosiasi).

- Sugesti karena otoritas atau prestise.

- Sugesti karena mayoritas.

- Sugesti karena "will to believe" (terdapat suatu kesediaan untuk lebih sadar dan yakin akan hal-hal

disugesti itu yang sebenarnya sudah terdapat padanya).

  • Faktor Identifikasi

Istilah identifikasi timbul dalam uraian Sigmund Freud mengenai cara seorang anak belajar norma sosial dari orangtuanya. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain.

  • Faktor Simpati

Simpati dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, tetapi berdasarkan penilaian perasaan sebagaimana proses identifikasi. Hanya saja, timbulnya simpati merupakan proses yang sadar bagi manusia.