Studi Pfizer: Suntikan Booster Bisa Diberikan Bareng Vaksin Pneumonia

ANTARA FOTO/REUTERS/Matthew Childs/WSJ/cf
Matthew Childs Logo Pfizer terlihat di lokasi pemasok global di Havant, Britain, Senin (1/2/2021).
13/1/2022, 11.56 WIB

Suntikan vaksin Covid-19 dosis penguat atau booster tengah berlangsung di sejumlah negara. Pfizer Inc mengatakan, vaksin Covid-19 dosis booster dapat diberikan bersama dengan vaksin pneumonia.

Mengutip dari Reuters, Kamis (13/1), studi tahap akhir menunjukkan suntikan booster vaksin Covid-19 dan pneumonia itu menghasilkan respons keamanan dan kekebalan yang kuat pada orang berusia 65 tahun ke atas.

Penelitian yang dimulai pada Mei itu menguji vaksin pneumonia PREVNAR 20 dengan vaksin Covid-19 dosis ketiga Pfizer-BioNTech pada 570 peserta. Peserta studi direkrut dari studi vaksin Covid-19 tahap akhir Pfizer.

Mereka telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 setidaknya enam bulan sebelum studi bersama. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menguji keamanan kombinasi dan respons imun setelah penambahan vaksin pneumonia ke vaksin corona yang ada.

Perusahaan mengatakan, respons yang ditimbulkan oleh PREVNAR 20 dan booster vaksin corona serupa ketika diberikan bersama atau dengan plasebo. Data tersebut memberikan bukti yang mendukung potensi pemberian PREVNAR 20 dan vaksin Covid-19 secara bersamaan. Dengan demikian, jumlah kunjungan orang yang imunisasi dapat berkurang.

Adapun, PREVNAR 20 telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pada Juni tahun lalu untuk melindungi orang dewasa dari sebagian besar penyakit pneumokokus invasif dan pneumonia.

Sementara di Indonesia, pemerintah memulai vaksin Covid-19 dosis penguat atau booster. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penerima vaksin primer (dosis satu dan kedua) jenis Sinovac akan menerima booster Pfizer produksi Amerika Serikat setengah dosis.

"Vaksin primer atau vaksin dosis satu dan kedua Sinovac, kami akan berikan vaksin booster setengah dosis Pfizer," kata Budi dalam konferensi pers daring, Selasa (11/1).

Selain itu, pemerintah memberikan alternatif lain. Penerima vaksin primer Sinovac juga bisa disuntik dengan vaksin AstraZeneca buatan Universitas Oxford, Inggris. Vaksin AstraZeneca ini juga diberikan setengah dosis.

Reporter: Rizky Alika