PT Garuda Indonesia Tbk telah menyiapkan beberapa armada untuk memberangkatkan jamaah haji ke Tanah Suci. Manajemen maskapai pelat merah ini akan menyesuaikan jumlah armada dengan kuota yang disediakan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Sebagai informasi, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi belum mengumumkan kuota jemaah haji untuk Indonesia. Dalam kondisi normal, jumlah jemaah asal RI adalah sekitar 200 ribu orang.
"Aspek operasional armada untuk penerbangan haji telah kami persiapkan sedini mungkin sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia untuk selalu siap sedia memastikan kebutuhan layanan penerbangan haji bagi jamaah haji asal Indonesia," kata Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra dalam keterangan resmi, Selasa (18/1).
Adapun, Garuda Indonesia setidaknya telah menyiapkan dua jenis maskapai berbadan lebar untuk Haji 2022, yakni B777-300 ER besutan Boeing dan A330-300 buatan Airbus. Berdasarkan laman resmi masing-masing produsen, B777-300 ER memiliki kapasitas 396 penumpang, sedangkan A330-300 memiliki kapasitas hingga 277 penumpang.
Jarak tempuh pesawat 777-300 ER mencapai 13.650 kilometer (Km), sementara itu A330-300 mencapai 11.750 Km. Sebagai informasi, jarak tempuh antara Jakarta ke Mekkah adalah 7.991 Km.
Sebelumnya, Garuda telah mengangkut 257 jemaah pada penerbangan umrah perdananya langsung menuju Madinah. Penerbangan dilakukan menggunakan armada Airbus A330-300 yang memiliki kapasitas sebanyak 24 penumpang kelas bisnis dan 263 penumpang kelas ekonomi.
Pada 2019, Garuda menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar untuk pelaksanaan operasional 1440 H yang terdiri dari tiga pesawat B747-400, lima pesawat B777-300ER, dan enam pesawat A330-300/200. Jumlah pesawat yang dioperasikan tersebut telah disesuaikan dengan trafik Jemaah haji pada 2019.
Pada tahun itu, Garuda Indonesia akan menerbangkan 104 ribu jemaah haji. Mereka akan diberangkatkan dari sembilan embarkasi yang terdiri dari 267 kloter di seluruh Indonesia. Di antaranya dari Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Pada 2018 lalu, Garuda Indonesia menerbangkan sebanyak 107 ribu jemaah haji, dengan tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP/on-time performance) secara keseluruhan sebesar 94,75%. Adapun sebanyak 107 ribu jemaah haji tersebut diterbangkan dari sembilan embarkasi yang dibagi dalam 277 kelompok terbang (kloter).
Pada 2022, Kementerian Agama (Kemenag) telah memilih beberapa maskapai untuk keperluan Ibadah Haji 2022, yakni Garuda Indonesia, Saudi Arabian Airlines, dan Flynas. Selain itu, keberangkatan akan dibatasi hanya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Secara rinci, ada dua kriteria jemaah yang dapat melakukan haji pada tahun ini, yakni jemaah haji yang berhak melakukan haji pada 2020 dan sudah melunasi biaya perjalanan haji (BIPI).
Sampai saat ini, Kemenag belum menerima jumlah jemaah yang dapat berangkat ke Tanah Suci oleh pemerintah Arab Saudi. Namun pemerintah telah mengalokasikan jemaah berusia lanjut sebesar 1% dari total kuota jemaah.
"5 Juni 2022 merupakan (tanggal) keberangkatan awal jika dibuka kuota (untuk Indonesia) dan diizinkan pemerintah Arab Saudi. Kami (terus) melakukan koordinasi dan lobi pada otoritas Arab Saudi agar bisa memberikan kepastian," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VIII, Kamis (13/1).