Kolonialisme Adalah Penjajahan Bangsa, Berikut Penjelasannya

ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasm
Seorang pria Palestina melihat tentara Israel membidikkan senjata ke arah pengunjuk rasa yang menentang rancangan perdamaian Timur Tengah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di Hebron, wilayah kolonialisme Israel, Tepi Barat, Kamis (6/2/2020).
Editor: Safrezi
28/1/2022, 08.46 WIB

Indonesia pernah mengalami masa kolonialisme. Pada masa tersebut rakyat Indonesia merasakan penderitaan dan kesengsaraan. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan penjajahan di Indonesia merajalela.

Namun, tidak banyak yang tahu makna dari kolonialisme itu sendiri dan bagaimana akibat yang ditimbulkan dari kolonialisme di Indonesia. Artikel ini akan mengulas lengkap mengenai apa itu kolonialisme.

Penjelasan Singkat Arti Kolonialisme

Secara makna kolonialisme adalah istilah yang berasal dari kata “colonus”, artinya adalah menguasai. Oleh karenanya, kolonialisme dapat dimaknai sebagai suatu upaya yang dilakukan suatu negara untuk menguasai wilayah tertentu di luar negaranya.

Maksud dari kolonialisme adalah untuk meraih kekuatan dominan di berbagai bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Hal ini bisa terjadi sebab sebuah negara yang ingin melakukan kolonialisme tidak memiliki kekayaan bumi yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, sebuah negara yang hendak melakukan kolonialisme merupakan negara superior dari pada negara lain.

Ada sebuah ciri khusus pada saat terjadinya kolonialisme. Ciri khusus atau ciri utama kolonialisme adalah adanya penguasaan suatu wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah untuk dibawa ke negara asal penjajah tersebut. Pada umumnya proses kekuasaan ini berlangsung cukup lama karena dukungan militer yang kuat. Contoh negara yang berhasil menguasai wilayah lain yaitu, Belanda, Spanyol, Portugis, dan Inggris.

Sejarah Perkembangan Kolonialisme Dunia

Pada abad ke-15 adalah masa yang menjadi tonggal dalam perkembangan sejarah kolonialisme. Pada mulanya Bangsa Eropa melakukan pencaplokan di seluruh wilayah dengan kekuasaan, sistem politik, serta militer kuat. Namun, beberapa abad kemudian terjadilah pergolakan antar bangsa dengan perbedaan kultur, budaya, keyakinan sekaligus sifat dominan yang ingin menguasai seluruh wilayah membuat peperangan tidak bisa dibendung lagi.

Selain itu penanda kebangkitan kolonialisme adalah runtuhnya imperium barat sebagai simbol kekuasaan, yaitu konstantinopel di tangan Turki Utsmani menjadi salah satu contoh dampak runtuhnya bangsa Eropa. Hingga akhirnya ekonomi serta perdagangan mengalami kemerosotan. Hal ini didukung pula dengan adanya revolusi industri dengan tujuan mengembangkan perekonomian.

Keberadaan revolusi industri menjadikan motivasi bagi Bangsa Eropa untuk membangun armada laut seperti kapal besar yang dapat digunakan untuk berlayar menjelajah samudra. Pelayaran ini dilakukan dengan tujuan menemukan sumber daya lain yang berlimpah di suatu negara. Ternyata hal tersebut terjadi sebab adanya misi Perang Salib.

Dua kejadian yaitu runtuhnya Turki Ustmani dan revolusi industri menjadikan negara Eropa melakukan invasi untuk menemukan negara-negara dengan hasil alam yang tinggi namun belum memiliki sistem yang kuat. Hal itu pula yang kemudian membuat bangsa Eropa menjadi berambisi untuk menguasai seluruh wilayah demi merenggut keuntungan sebanyak-banyaknya sekaligus kejayaan dalam bidang politik. Itulah awal mula kolonialisme mulai berkembang dan menjadi sebuah sistem di luar kendali manusia.

Masa Kolonialisme di Indonesia

Pada masa kolonialisme bangsa Eropa saling bersaing menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah, salah satunya Indonesia. Tujuan mereka ke tanah nusantara juga membawa beberapa misi lain yaitu 3G yaitu Gold (mencari keuntungan dengan memiliki bahan dan barang berharga), Gospel (penyebaran agama kristen yang diyakini bangsa barat), dan Glory (memperoleh kejayaan dengan memiliki banyak kekuasaan).

Negara yang sempat melakukan kolonialisasi atau penjajahan di Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Masa penjajahan itu berlangsung berabad-abad hingga proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Bahkan setelah proklamasi pihak Belanda dan sekutu sempat melakukan agresi militer, dan mengklaim Indonesia masih bagian dari Belanda.

Akibat penjajahan Indonesia harus mengalami ketertinggalan erutama dalam bidag pendidikan. Selain itu ekonomi Indonesia dikuasai oleh praktik monopoli perdagangan oleh VOC membuat perdagangan di nusantara mengalami kemunduran di kancah internasional.

Kesimpulan

Sebagaimana dikutip dari buku Kolonialisme/Pasca Kolonialisme karya Ania Loomba, akibat dari kolonialisme adalah penderitaan rakyat yang dijajah secara berkepanjangan. Hal itu dapat dilihat dari situasi Bangsa Indonesia. Penderitaan itu muncul dari adanya beban pajak yang sangat beran hingga proses tanam paksa yang membuat rakyat semakin menderita.

Demikianlah ulasan tentang kolonialisme di dunia dan Indonesia. Oleh karenanya agar peristiwa itu tak terulang lagi, rakyat Indonesia harus memperkaya diri dengan ilmu sejarah.