Pemerintah tengah mempercepat legalisasi kepemilikan tanah guna mengurangi sengketa lahan. Presiden Joko Widodo pun membagikan 600 sertifikat tanah kepada warga Dairi, Sumatera Utara.
Jokowi mengatakan sertifikat tanah menjadi penting sebagai kepastian hukum hak atas tanah. Apalagi sengketa lahan masih kerap terjadi antara warga dengan warga, pemerintah, maupun perusahaan swasta.
"Hari ini diserahkan 600 sertifikat: 450 sertifikat program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) dan 150 sertifikat program redistribusi tanah," kata Jokowi di Dairi, Kamis (3/2).
Permasalahan ini tidak dapat terselesaikan karena ketiadaan sertifikat tanah tersebut. Apalagi, kasus sengketa tanah mash marak di sekitar Kota Medan dan wilayah sekitarnya.
"Sengketa enggak rampung- rampung karena enggak pegang sertifikat ini. Tetapi (warga) merasa sudah menduduki tanah selama 20 tahun, 15 tahun,” ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Jokowi juga akan terus meningkatkan target penerbitan sertifikat tanah. Ia menargetkan dalam setahun, sertifikat yang terbit bisa mencapai 9 juta.
Target itu jauh meningkat dari realisasi penerbitan sertifikat tanah pada 2015 sebesar 500 ribu dalam setahun. Padahal, saat itu ada 80 juta tanah yang belum mendapatkan sertifikat. "Berarti Bapak (warga) kalau mau sertifikasi, harus menunggu 160 tahun," ujar dia.
Kepala Negara pun mengingatkan para pemilik untuk menyimpan sertifikat tanah dengan baik. Bila digunakan untuk agunan ke bank, Jokowi berharap pinjaman itu dimanfaatkan untuk modal usaha.
"Jangan sekali-kali (pinjaman) dipakai untuk kemewahan, saya jamin enggak bisa nyicil. Harus untuk hal-hal yang produktif,” ujar dia.
Hingga 2020 lalu, Riau menjadi daerah dengan kerawanan konflik agraria tertinggi di Indonesia dengan 29 kasus. Di bawahnya adalah Jambi dengan 21 konfilk, lalu Sumatera Utara 19 konflik, dan Sumatera Selatan 17 konflik.
Usai membagikan sertifikat tanah, Jokowi juga menyalurkan bantuan langsung tunai sebesar Rp 1,2 juta per orang kepada pedagang kaki lima dan warung di Pasar Induk Sidikalang, Dairi. Bantuan tersebut diharapkan bisa membantu meringankan beban para pedagang yang terdampak pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga sempat membubuhkan tanda tangan pada sebuah lukisan hasil karya seniman di Kabupaten Dairi. Renaldi Siregar yang membawa lukisan tersebut mengaku gembira karena lukisan tersebut ditandatangani oleh orang nomor satu tersebut.