Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja di Sumatera Utara. Pada hari ini (4/2), Kepala Negara dijadwalkan meresmikan jalan Tol Binjai-Stabat di Kecamatan Stabat.
Pada kunjungan kerja hari ketiga ini, Jokowi bertolak menuju Kabupaten Karo. Ia lepas landas dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU sekitar pukul 08.35 WIB dari Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan.
Setibanya di Desa Kutambelin, Liang Melas Datas, Karo, Jokowi menuju Kampung Jeruk untuk melakukan peninjauan jalan sekaligus berdialog dengan para petani jeruk.
Setelahnya, Mantan Wali Kota Solo itu akan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Langkat dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU. Di Langkat, Jokowi dijadwalkan meresmikan Jalan Tol Binjai-Stabat yang digelar di Gerbang Tol Stabat.
Setelah peresmian, Presiden akan menyerahkan bantuan langsung tunai kepada para pedagang yang ada di Pasar Kebun Lada, Kota Binjai. Usai melaksanakan ibadah salat Jumat di sekitar Kota Binjai, Presiden akan langsung menuju ke Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan, untuk lepas landas menuju Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Sebelumnya, PT Hutama Karya telah menyelesaikan sebagian konstruksi Tol Binjai - Langsa, yakni ruas Binjai - Stabat sepanjang 11,8 kilometer (Km). Tol ini merupakan bagian dari Jaringan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Jalan bebas hambatan ini akan memangkas waktu perjalanan dari Stabat ke Bandara Kualanamu menjadi sekitar 45 menit dari 2 jam. "(Pasalnya,) Jalan Tol Binjai – Stabat akan terhubung langsung ke Tol Medan – Binjai yang sudah terlebih dahulu beroperasi," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam keterangan resmi, Rabu (2/2).
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan Tol Binjai - Stabat akan membuka konektivitas baru. Budi berharap ruas ini dapat mempercepat angkutan barang hingga angkutan manusia.
Dalam rencana konstruksi, Tol Binjai - Stabat masuk dalam Tahap I konstruksi JTTS, yakni konstruksi ruas Binjai - Pangkalan Brandan sepanjang 58 Km. Sedangkan total investasi yang digelontorkan dalam konstruksi tol ini mencapai Rp 9 triliun.
Pengembalian investasi (IRR) ruas ini adalah negatif 5,54%, tapi pengembalian investasi ke perekonomian setempat (EIRR) ruas ini mencapai 17,5%. Budi berharap kehadiran tol ini akan menghubungkan Provinsi Sumatra Utara dengan Provinsi Aceh serta mendongkrak perekonomian daerah setempat.