Kasus Covid-19 Indonesia Diprediksi Melonjak hingga 3 Pekan ke Depan

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Petugas PMI menyemprotkan disinfektan di ruangan kelas SMPN 97 Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Penulis: Happy Fajrian
6/2/2022, 20.39 WIB

Kemenkes kembali mengimbau masyarakat yang terpapar namun tidak bergejala atau hanya gejala ringan, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu dengan memanfaatkan layanan telemedicine jika tersedia atau dapat melapor ke Puskesmas terdekat.

“Bagi masyarakat yang terpapar namun gejalanya ringan, seperti batuk, pilek, atau demam, saturasi oksigen masih diatas 95%, sebaiknya isoman di rumah atau isoter saja. Apalagi jika tidak ada komorbid berat atau bukan lansia,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa jika masyarakat yang terpapar menjalankan himbauan ini, sesuai dengan aturan Kemenkes, maka angka keterisian rumah sakit di Indonesia bisa berkurang hingga 60-70%.

GISAID melaporkan telah mendeteksi kasus Covid-19 Omicron di seluruh dunia dengan jumlah total mencapai 996,68 ribu kasus. Jumlah varian Covid-19 tersebut naik dibandingkan pekan sebelumnya yang berjumlah 660,03 ribu kasus.

Adapun kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia menurut laporan GISAID hingga hari ini telah mencapai 3.772 kasus, bertambah 397 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Secara mingguan, kasus di Indonesia ini tumbuh 114,93%.

Dengan jumlah varian Omicron tersebut, menempatkan posisi Indonesia berada di urutan pertama di Asia Tenggara. Negara dengan kasus Omicron tertinggi di Asia Tenggara masih ditempati Thailand sebanyak 1.734 kasus. Simak databoks berikut:

Halaman: