Angka kematian pasien Covid-19 telah mencapai 356 orang sejak Omicron masuk Tanah Air. Dari jumlah itu, sebanyak 246 belum menerima vaksin corona dosis lengkap atau belum divaksin sama sekali.
Selain itu, sebanyak 44% atau 156 pasien yang meninggal merupakan lansia. Kemudian, 42% di antaranya atau 150 orang merupakan pasien yang memiliki komorbid.
"69% belum divaksinasi lengkap," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers daring, Senin (7/2).
Di sisi lain, mayoritas pasien yang memiliki gejala berat dan kritis juga didominasi oleh lansia. Untuk itu, Luhut meminta lansia serta orang dengan komorbid seperti hipertensi, diabetes, dan komplikasi untuk segera mendapatkan vaksin dosis lengkap
Ia juga meminta orang yang kerap menyerukan gerakan anti-vaksin untuk bertanggung jawab apabila ada kasus corona yang meninggal lantaran belum divaksin. "Orang yang anjurkan jangan vaksinasi, Anda bertanggung jawab pada komunitasmu kalau ada orang meninggal karena tidak divaksin," ujar dia.
Guna mempercepat vaksinasi, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Panglima TNI, Kepala Polri, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk memastikan implementasi vaksinasi di lapangan.
Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengingatkan pentingnya vaksinasi dua dosis untuk lansia dan masyarakat lainnya. "Cepat divaksin karena ini penting untuk melayani mereka," ujar dia.
Kemenkes juga mendapatkan data sampel di rumah sakit rujukan Covid-19 yakni Sulianti Saroso. Dari 12 pasien Covid-19 yang dirawat dengan kondisi berat dan kritis, sebanyak 6 orang pasien belum mendapatkan vaksin.
Adapun, tiga dari enam pasien tersebut telah meninggal dunia. Oleh sebab itu Kemenkes meminta masyarakat segera vaksinasi demi mencegah risiko terburuk dari Covid-19.
"Lansia, anak-anak, orang yang memiliki komorbiditas, dan yang belum divaksinasi. Empat kelompok ini yang perlu diperhatikan," kata Juru Bicara Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (6/2).
Beberapa waktu yang lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta. Namun, varian ini tetap masih menjadi virus yang berbahaya, terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi Covid-19.
Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, lebih dari 90 negara belum memenuhi target vaksinasi 40% dari populasi mereka dan lebih dari 85% orang di Afrika belum menerima dosis pertama vaksin.
"Kita tidak boleh membiarkan virus ini menyebar dengan bebas atau mengibarkan bendera putih, terutama ketika begitu banyak orang di seluruh dunia belum divaksinasi," katanya.