Kementerian Kesehatan mencatat mayoritas pengantaran paket obat antivirus Covid-19 kepada pasien isolasi mandiri sudah dapat diselesaikan dalam 1x24 jam. Jumlah pengiriman obat tembus 10 ribu paket. Pengiriman resep ini dua kali lebih banyak dari puncak pengiriman obat saat varian Delta menyerang Indonesia pada Juli 2021.
"Untuk paket isolasi mandiri sempat ada kendala, tapi untuk sekarang sudah ada perbaikan, 95% pengantaran sudah bisa 1x24 jam," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir, Kamis (10/2)
Abdul Kadir mengatakan kelancaran pelaksanaan pengantaran paket obat untuk pasien isolasi mandiri didukung kerja sama Kemenkes dengan penyedia jasa ekspedisi.
Selain itu, Kemenkes juga meminta PT Kimia Farma mempercepat pengadaan paket obat antivirus. "Kami sudah kerja sama dengan penyedia jasa layanan ekspedisi Si Cepat dan kami minta PT Kimia Farma mempercepat pengadaan paket obat bagi pasien isolasi mandiri, sehingga bisa kami antar langsung sampai ke rumah-rumah," ujarnya.
Berdasarkan laporan penilaian Kemenkes terhadap performa pelayanan telemedisin dalam mengantar obat per 8 Februari 2022, jumlah tebusan resep obat mencapai 10 ribu paket. Pengiriman resep ini dua kali lipat lebih banyak dari puncak pengiriman obat kala varian Delta menyerang Indonesia.
Dari sejumlah pembukaan layanan di Jawa-Bali, kata Abdul Kadir, angka pemesanan paket obat terbanyak berasal dari area Surabaya dan Jawa Timur.
Sejak akhir Januari lalu, Kemenkes telah menggandeng 17 layanan telemedisin untuk membantu pasien isolasi mandiri (isoman). Layanan telemedisin yang bekerjasama dengan Kemenkes antara lain Aido Health, Alodokter, GetWell, Good Doctor, Halodoc, Homecare24, KlikDokter, KlinikGo, Lekasehat, LinkSehat, Mdoc, Milvik Dokter, Pro Sehat, SehatQ, Trusmedis, Vascular Indonesia, dan YesDok.