Jokowi Bahas Proyek Ibu Kota Baru dengan Mantan PM Inggris Tony Blair

ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/sgd/tom.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Mantan PM Inggris Tony Blair saat menerima kunjungannya di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022).
9/3/2022, 11.29 WIB

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (8/3). Dalam kesempatan itu, keduanya membahas pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Tony Blair menilai pembangunan ibu kota baru sudah pada jalur yang tepat.

"Apa yang dibuat Indonesia sekarang ini betul-betul on the right track yaitu dengan hilirisasi, digitalisasi, dengan pembangunan ibu kota baru," kata Luhut di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (8/3).

 Dalam pertemuan itu, Jokowi juga didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Blair juga mengapresiasi integrasi antara ibu kota baru dan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.

Jokowi dan Blair mendiskusikan berbagai hal. "Karena beliau utusan khusus dari pemerintah Inggris juga untuk Timur Tengah," kata Luhut.

Adapun, Tony Blair kini menjadi salah satu anggota dewan pengarah pembangunan ibu kota baru. Dua tokoh lainnya yaitu Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed dan Presiden Softbank Masayoshi Son.

PRESIDEN SOSIALISASIKAN IKN NUSANTARA (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.)

Penunjukkan tersebut dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan Januari 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Blair dipilih karena dianggap memiliki reputasi yang baik di bidang pemerintahan karena pernah menjadi Perdana Menteri Inggris.

Pemerintah tidak akan memberikan gaji, namun akan menawarkan investasi di beberapa daerah kepada para tokoh tersebut. Proyek yang ditawarkan antara lain berada di Pulau Mori, Morowali, Sulawesi Tengah dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Jokowi menegaskan, investasi tersebut jangan diartikan bahwa pemerintah sedang menjual pulau. "Kami ini bukan menawarkan pulau. Kami menawarkan investasi. Jangan ditulis berbeda," ucap Jokowi pada Januari tahun lalu.

Reporter: Rizky Alika