Jokowi Kunjungi Yogyakarta, Tinjau Infrastruktur Pariwisata Borobudur
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah pada Rabu (30/3). Jokowi dijadwalkan meninjau infrastruktur pariwisata di Candi Borobudur.
Adapun, Presiden dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 08.15 WIB. Setibanya di Bandara Internasional Yogyakarta, Mantan Wali Kota Solo itu akan meninjau fasilitas bandara di Kulon Progo tersebut.
Dalam perjalanannya ke Borobudur, Kepala Negara akan mengunjungi Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) di Magelang. Presiden juga diagendakan meninjau infrastruktur fasilitas pariwisata di Candi Borobudur.
Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Yogyakarta yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Sebagai informasi, Candi Borobudur sempat masuk dalam daftar tujuh keajaiban dunia. Candi tersebut dikelilingi taman luas dan berada di tengah gunung-gunung yang menjulang tinggi.
Mengutip dari jurnal Pengaruh Taman Wisata Candi Borobudur Terhadap Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Magelang 1980-1997 bangunan candi dibangun pada abad ke-8 Masehi. Candi ini mulai diresmikan menjadi tempat wisata pada 15 Juli 1980. Kemudian, candi Borobudur ditetapkan sebagai Pusaka Budaya Dunia oleh UNESCO pada 1991.
Candi Borobudur termasuk kuil Buddha terbesar di dunia. Tujuan dibangun Candi Borobudur untuk memuliakan raja-raja Syailendra (775-850 M) yang telah bersatu kembali dengan dewa yang menjadi asal beliau.
Mengutip jurnal Pesona Candi Borobudur Sebagai Wisata Budaya Di Jawa Tengah karya Reza Ayu Dewanti, candi Borobudur merupakan peninggalan dinasti Syailendra. Candi ini didirikan oleh penganut agama Buddha Mahayana. Bangunan ini dibentuk sekitar abad ke-8 pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Candi dibangun sebagai ungkapan nyata dan rasa hormat mendalam pada leluhur. Selain itu, bangunan candi dipakai sebagai kesadaran terhadap kebesaran agama.