6 Aplikasi Penolong Perjalanan Mudik, dari PeduliLindungi hingga Peta

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Warga memindai kode batang sertifikat vaksin COVID-19 menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat berkunjung di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (30/9/2021)
Editor: Yuliawati
29/4/2022, 13.25 WIB

Setelah pemerintah melarang mudik selama dua tahun berturut-turut, masyarakat bisa menjalankan mudik lebaran tahun ini. Arus mudik diperkirakan dalam jumlah besar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub) memperkirakan sekitar 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik lebaran.

Kemenhub memprediksi arus puncak keberangkatan mudik akan terjadi pada 29-30 April 2022 pukul 07.00-09.00. Sedangkan puncak arus balik mudik terjadi pada 8 Mei 2022 di jam yang sama.

Untuk mendukung kelancaran perjalanan saat keberangkatan dan pulang mudik, pemudik bisa memanfaatkan aplikasi di ponselnya. Berikut enam aplikasi yang wajib digunakan sekaligus bermanfaat bagi pemudik, sebagai berikut:

1. PeduliLindungi

Pemudik wajib memiliki aplikasi PeduliLindungi di ponsel. Salah satu syarat perjalanan mudik adalah pemudik mengisi eHac lewat PeduliLindungi untuk memastikan status Covid-19.

Jika status pemudik hijau dalam aplikasi tersebut, maka mereka bisa lanjut bepergian. Namun jika merah atau terinfeksi Covid-19, maka pemudik perlu melakukan validasi manual atau menjalani tes.

Selain itu, petugas akan menggelar tes acak kepada para pemudik. Sehingga, untuk mengetahui status vaksinasi secara cepat, pemudik perlu mengunduh PeduliLindungi.

PeduliLindungi merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk membantu pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19. Saat ini PeduliLindungi memiliki tugas yang banyak seperti memberikan peringatan atau notifikasi bila memasuki zona merah, pengawasan atau deteksi pergerakan pasien Covid-19, fitur sertifikat vaksin, informasi hasil tes Covid-19 hingga status vaksinasi.

Survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa masih ada 19,4% responden yang mengaku belum memiliki aplikasi buatan pemerintah tersebut. Selain itu, masih ada sebagian kecil responden yang belum tahu aplikasi PeduliLindungi, yaitu sebanyak 1,9%.

2. Peta

Aplikasi peta seperti Google Maps, Apple Maps, Waze, atau Maps.me akan membantu pemudik saat menempuh jalur darat, khususnya ketika menggunakan kendaraan pribadi.

Aplikasi peta akan memberikan informasi opsi jalan terdekat ke lokasi tujuan. Google Maps atau Apple Maps juga akan memberikan tanda lalu lintas dan kondisi kemacetan di jalur yang akan dilalui pemudik.

3. Online Travel Agent (OTA)

Aplikasi seperti Traveloka dan Tiket.com akan membantu pemudik dalam memesan tiket berpergian, baik menggunakan kereta api, bus, maupun pesawat terbang.

Aplikasi ini juga bermanfaat ketika pemudik memanfaatkan waktu mudik mereka untuk berwisata. Aplikasi akan memberikan informasi layanan di tempat wisata tujuan. Kemudian, ada beragam promo yang bisa dimanfaatkan pemudik.

4. Transportasi Online

Aplikasi transportasi online seperti Gojek, Grab, hingga Maxim bermanfaat ketika pemudik berencana mencapai stasiun atau bandara saat berangkat. Kemudian, setelah sampai di bandara atau stasiun, pemudik membutuhkan aplikasi ini untuk mendapatkan layanan berbagi tumpangan menuju rumah.

5. Aplikasi Pabrikan Kendaraan

Sejumlah pabrikan kendaraan seperti Daihatsu, Mistubishi, atau Honda biasanya menyediakan aplikasi sendiri. Saat pemudik menempuh jalur darat dengan kendaraan pribadi, aplikasi yang tersedia dari pabrikan bisa dimanfaatkan. Aplikasi ini menyediakan layanan seperti panduan ketika kendaraan mengalami gangguan di jalan.

6. Bengkel

Aplikasi bengkel seperti Otoklix, Hepicar, atau Shop and Drive bisa bermanfaat ketika pemudik mengalami kendala saat di perjalanan. Aplikasi ini menyediakan layanan informasi bengkel terdekat hingga bengkel panggilan.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan