Lepas Masker Luar Ruangan jadi Bagian Awal Transisi Pandemi ke Endemi

ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/nym.
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Makassar membagikan masker kepada pengendara saat melakukan kampanye disiplin protokol kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/2/2022).
Penulis: Amelia Yesidora
17/5/2022, 21.18 WIB

Pelonggaran aturan terkait pemakaian masker di luar ruangan berlaku mulai besok (18/5). Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ini bagian dari proses transisi pandemi Covid-19 menuju endemi.

Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan berita gembira untuk kita semua. Ini salah satu bagian dari program transisi yang pemerintah siapkan secara bertahap dari pandemi ke kondisi endemi,” kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (17/5).

Ia menjelaskan, keputusan untuk transisi menuju endemi tidak saja mengacu pada data sains, tetapi juga tanggung jawab masyarakat. Menurut Budi, kasus Covid-19 di Tanah Air tergolong terkendali.

Pada hari ini (17/5), ada 15 provinsi yang melaporkan nol kasus Covid-19 harian. Rinciannya sebagai berikut:

 

Budi menyampaikan, kesadaran masyarakat menjadi kunci pengendalian pandemi di suatu negara. Sekuat apapun negara mengatur masyarakat berperilaku hidup sehat, kesadaran masing-masing individu sangat berpengaruh.

“Dari semua pandemi yang kita lihat dalam sejarah kehidupan manusia, transisi itu terjadi saat masyarakat menyadari bagaimana caranya protokol hidup sehat di dirinya dan keluarga masing-masing,” kata Budi.

Pada hari ini, pemerintah memutuskan untuk memperlonggar dua kebijakan, yakni:

  1. Memberikan kebebasan terkait pemakaian masker di luar ruangan. Namun, masyarakat kategori rentan, lansia, atau ada komorbid disarankan memakai masker saat beraktivitas.
  2. Pelaku perjalanan baik domestik maupun internasional dibebaskan dari syarat tes PCR dan antigen, dengan syarat telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Budi menilai, kedua pelonggaran tersebut merupakan langkah awal transisi dari pandemi ke endemi di Tanah Air. ke depan, ia berharap penularan Covid-19 di Indonesia semakin terkendali dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan semakin tinggi.

Sebab, virus corona masih akan ada dalam waktu yang cukup lama. “Tapi kita mengetahui bagaimana caranya bisa menangani virus ini dan hidup bersama virus ini,” tutur Budi.

Namun, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyatakan bahwa tidak ada istilah transisi dalam ilmu epidemiologi. Menurutnya, Indonesia berada dalam kondisi penurunan kasus, sehingga masih ada kemungkinan peningkatan Covid-19.

Reporter: Amelia Yesidora