Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk terus membantu Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk bisa mendapatkan kesempatan kerja di luar negeri.
Sejak awal, kata Erick, ia bersama Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Benny Rhamdani memberikan dorongan dan pendanaan dari BNI.
“Daripada terjebak lintah darat yang Benny bilang mafia, lalu juga ketika pulang mereka sudah terdaftar di data bank sehingga mereka bisa usaha sendiri nanti," ujar Erick saat melepas 285 PMI ke Korea Selatan bersama Kepala BP2MI Benny Rhamdani di Jakarta, Senin (6/6).
Ia mengatakan, hingga saat ini BNI telah membuka rekening khusus senilai Rp 1,1 triliun untuk 181 ribu PMI.
Selain itu, BNI telah menyalurkan Rp 816 miliar kepada 45 ribu kredit usaha rakyat (KUR) PMI sejak 2015. Hal ini membuat BNI berkontribusi atas 95 persen penyaluran KUR nasional PMI.
BUMN melalui PT Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia, kata Erick, juga memberikan kemudahan dan kenyamanan dengan menyediakan PMI Lounge, sebagai jalur cepat keimigrasian khusus bagi para pekerja migran.
Selain itu juga menyediakan penerbangan tambahan khusus untuk memfasilitasi penerbangan PMI ke Korsel.
"Kami pastikan jangan sampai masyarakat kita jadi masyarakat kelas dua. Kita (Indonesia) melayani asing luar biasa, tapi masyarakat sendiri yang namanya pejuang devisa tidak dilayani, ada yang harus diintervensi dan perbaiki," kata Erick.
Oleh karena itu, Erick sejak awal meminta AP II dan Garuda Indonesia memberikan pelayanan maksimal berupa jalur khusus dan juga lounge. Erick menilai hal ini juga menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Presiden katakan negara harus hadir dan menjaga rakyatnya. Jangan sampai justru kita menjadi negara yang menomorduakan bangsanya sendiri, kita harus memastikan melayani bangsa kita nomor satu," kata Erick.
Benny Rhamdani mengatakan sangat mengapresiasi dukungan BUMN sehingga transformasi tata kelola perlindungan sudah bergerak ke arah lebih baik.
Benny menilai kolaborasi dengan BUMN juga menghadirkan perlakuan hormat negara kepada para pahlawan devisa.
"Perlakuan hormat ini sudah dilakukan atas bantuan BUMN karena kalau BP2MI tidak punya anggaran,” kata dia.
“Bayangkan ada pinjaman dengan bunga sangat rendah dan PMI tidak boleh lagi menjual harta keluarga atau pinjam ke rentenir jika ingin keluar negeri. Negara hadir," ujar Benny melanjutkan.
Benny menyampaikan fasilitas jalur khusus dan lounge di bandara juga menempatkan PMI sejajar dengan para pejabat tinggi negara. Hal ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi para pekerja migran.
Benny menyebut perlakuan istimewa kepada para PMI sudah sepantasnya dilakukan mengingat sumbangsih mereka yang memberikan Rp 159 triliun setiap tahunnya untuk Indonesia.
Keberpihakan pemerinyah juga menjadi perlawanan serius kepada mereka yang masih memberangkatkan pekerja secara tidak resmi.
“Rakyat diberikan pilihan dan mereka akan memilih jalan secara resmi dan diperlakukan dengan hormat," kata Benny.
(Tim Riset Katadata)