Presiden Joko Widodo menjelaskan mengenai hubungannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputeri, yang belakangan diisukan tengah retak. Kerenggangan hubungan di antara keduanya ditengarai akibat silang pendapat soal calon presiden (capres).
"Ibu Mega itu seperti ibu saya sendiri, saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau," ucap Presiden Jokowi saat meresmikan Masjid At-Taufik di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (8/6).
Sebagai sosok ibu, Jokowi mengaku selama ini juga memiliki hubungan batin dengan Megawati, layaknya hubungan anak dengan ibu kandungnya.
Hubungan batin itu juga yang membuat Presiden menaruh kepercayaan tinggi dengan sosok Megawati. "Selalu penuh dengan rasa kepercayaan yang tidak pernah berubah," jelas Jokowi.
Mengenai isu perbedaan pendapat yang terjadi belakangan ini dengan Megawati, kata Jokowi, hal itu sebagai sebuah kewajaran. Dia pun menganalogikannya seperti halnya hubungan antara anak dan ibu yang terkadang juga diselingi dengan perbedaan pendapat.
"Kalau dalam perjalanan panjang, kadang-kadang ada perbedaan antara anak dan ibu itu wajar saja, biasa," ungkap Jokowi.
Sebelumnya silang pendapat soal dukungan capres terjadi setelah muncul dua nama tokoh PDIP yang digadang-gadang akan maju, yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, serta Ketua DPR Puan Maharani.
Megawati terkesan lebih condong mengusung Puan Maharani yang merupakan putrinya, untuk menjadi capres. Sementara Jokowi, baru-baru ini melontarkan pernyataan yang ditengarai menjadi sinyal dukungan terhadap Ganjar.
Dalam Rapat Kerja Nasional V relawan Pro Jokowi atau Projo di Magelang, Minggu 22/5) , Jokowi melontarkan dua poin yang menuai polemik saat berpidato di hadapan pendukunganya. Selain meminta para pendukungnya tak terburu-buru menentukan sikap politik, Jokowi juga membuat pernyatan bahwa sosok yang didukungnya hadir dalam acara tersebut. Saat itu, Ganjar yang hadir di tengah-tengah pendukung Jokowi, bukan Puan.
Setelah pernyataan tersebut, Megawati tampak absen dalam sejumlah acara bersama Presiden Jokowi, seperti pernikahan adiknya, Idayati, dengan Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, akhir Mei lalu. Kemudian, Megawati juga tak hadir dalam puncak peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Sampai akhirnya keduanya bertemu saat Presiden melantik pengurus Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) periode 2022 hingga 2027. Pelantikan akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (7/6) kemarin.