PBNU Jadikan Usia Satu Abad Momentum Kebangkitan Baru

Istimewa/Katadata
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat membuka rapat pleno kick off peringatan hari lahir satu abad NU, Senin (20/6)
21/6/2022, 07.14 WIB

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menjadikan usia satu abad organisasi tersebut menjadi momentum kebangkitan baru, bagi warga NU. Hari ulang tahun NU sebelumnya resmi ditetapkan berdasarkan kalender Hijriah, yakni 16 Rajab, yang akan jatuh Februari 2023 mendatang. Sesuai keputusan Muktamar NU ke-32 di Makassar pada 2010. 

"Semangat kebangkitan baru ini kami tegaskan dalam tagline mendikdayakan NU, menjemput abad kedua menuju kebangkitan baru," kata Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, dalam konferensi pers Satu Abad NU di Jakarta, Senin (20/6) malam.

Semangat ini sejalan dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebut, setiap 100 tahun Allah SWT akan membangkitkan pembaharu.

"Insya Allah hari lahir NU 16 Rajab 1444 H akan jatuh pada awal Februari 2023 mendatang," ujar dia.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Yahya ini, usia 100 tahun ini akan menjadi momentum masuknya NU ke dalam era abad yang kedua bagi organisasi tersebut.

Menandai usia ke-100 ini, NU menyiapkan serangkaian kegiatan berskala lokal dan global. Terdapat sembilan klaster kegiatan yang akan dilakukan mulai Juni 2022 hingga Februari 2023 nanti. Klaster kegiatan itu adalah:
1. R20 (Religion20) atau forum dialog pemimpin agama sedunia
2. Muktamar fikih internasional peradaban
3. Festival tradisi Islam Nusantara
4. Gerakan Kemandirian NU
5. NU teknologi
6. Pekan Olahraga NU
7. Anugerah tokoh inspiratif
8. Pembentukan NU Women
9. Resepsi satu abad NU

Menurut Gus Yahya, pada acara R20 nanti, NU akan mengundang pimpinan agama dunia untuk berkumpul membicarakan tentang masalah-masalah yang melanda dunia. "Agama harus menjadi solusi dari masalah itu," kata dia.

Gus Yahya menambahkan, menandai usianya yang ke-100, NU juga akan melakukan fundrising. Maksudnya, NU akan berupaya menggerakkan usaha-usaha ekonomi nyata. "Jadi kita tidak mengharapkan bantuan dan sumbangan tapi dari usaha riil yang dibangun dengan mengembangkan ekonomi. "Ada pangan, atau perkebunan," jelasnya.

Menurut Ketua Pelaksana Peringatan Satu Abad NU, Yenni Wahid, pada peringatan puncak acara satu abad hari lahirnya NU nanti, warga NU dapat ikut berpartisipasi secara fisik maupun online. "Dari seluruh dunia misalnya membaca salawat, khotmil Quran bersama-sama," ujar Yenni.

Yenny Wahid juga bagaimana penyelenggaraan sembilan klaster program yang disiapkan menyambut 100 tahun NU. Dalam acara R20, para pemikir fiqh dari berbagai belahan dunia akan hadir berdiskusi. “Jadi membawanya dalam konteks kekinian dan menjawab permasalahan kontemporer dunia,” terang Yenny.

Kemudian pada Festival Tradisi Islam Nusantara, menurut Yenny, dapat menguatkan kembali tradisi-tradisi Islam yang sejauh ini telah dipraktikkan masyarakat Islam di Nusantara.

Selanjutnya Gerakkan Kemandirian NU, akan meliputi inovasi di bidang ekonomi. “Salah satu yang disoroti adalah bidang lingkungan hidup,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan masa kini yang lekat dengan inovasi teknologi, perhelatan Peringatan Satu Abad NU juga akan mengadakan NU Tech. “Di abad ke-22 harus siap menggunakan platform yang sejalan dengan peradaban dunia,” kata Yenny.

Selain itu, ada pula Pekan Olahraga NU yang meliputi kompetisi berbagai cabang olahraga. Kemudian ada Anugerah Tokoh Annahdhoh untuk memberikan penghargaan bagi tokoh inspiratif yang telah bekerja dan berjasa bagi masyarakat.

Terakhir, terdapat event NU Women yang merupakan satuan tugas (satgas) pendampingan yang berfokus pada beberapa isu strategis berkaitan dengan perempuan. Beberapa isu strategis tersebut di antaranya perdagangan manusia, perlindungan perempuan dan anak, serta perubahan iklim. “Isu-isu besar tersebut masih menjadi persoalan global melakui SDGs (Sustainable Development Goals),” katanya.

Selain dihadiri jajaran Syuriah dan Tanfidziyah, acara kick off juga dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir yang berperan sebagai Ketua Steering Committee.

Reporter: Ashri Fadilla