Survei: Kepercayaan Publik Kepada Jokowi - Ma’ruf Naik Usai Reshuffle

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Ibu Iriana Joko Widodo (kiri) berjalan bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) dan Ibu Ma'ruf Wury Amin (kedua kiri) saat menghadiri pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Pondok Pesantren Darus Sa'adah, Lampung.
Penulis: Ashri Fadilla
8/7/2022, 21.05 WIB

Survei & Polling Indonesia (SPIN) menemukan bahwa penilaian publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin cenderung memusakan. Hal itu tercermin dari positivity rate sebesar 62,5% dengan rincian 6,7% sangat puas dan 55,8% puas.

“Nilai sentimen positif ini meningkat dibanding periode survei April 2022 yang lalu,” kata Direktur SPIN, Igor Dirgantara dalam Rilis Hasil Survei Kepemimpinan Nasional 2024 pada Jumat (8/7).

Peningkatan positivity rate diungkapkan Igor sebagai dampak dari penyelesaian beberapa isu ekonomi dan politik, terutama melalui reshuffle atau perombakan kabinet.

“Mungkin muncul harapan publik yang cukup besar dari kebijakan reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Jokowi,” ujar Igor.

Sayangnya peningkatan kepuasan terhadap kinerja Jokowi dan Ma’ruf Amin tak diiringi dengan tingginya tingkat kepercayaan kelembagaan presiden. Dalam hasil survei, SPIN menemukan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi lembaga yang paling dipercaya pada oleh publik dengan persentase kepercayaan 72,9%. Sementara kepresidenan 65,2%, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 63,4%, dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) 57%.

Adapun lembaga-lembaga lainnya memiliki tingkat kepercayaan publik di bawah 50%, termasuk partai politik yang memiliki tingkat kepercayaan publik 43%. Kemudian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memiliki tingkat kepercayaa publik sebesar 33,4%. Dari hasil tersebut, Igor mengingatkan kedua lembaga tersebut untuk berbenah, mengingat lembaga politik memegang peranan penting dalam pengambilan kebijakan.

“Perlu ada evaluasi mengingat sistem pemerintahan kita cenderung ke legislative heavy,” ujarnya.

Secara spesifik terkait evaluasi partai politik, SPIN menemukan bahwa PDIP masih menjadi partai yang memiliki elektabilitas tertinggi, sebesar 22,4%. Kemudian disusul oleh Gerindra 20,7%, Demokrat 8,9%, dan Golkar 7,1%.

Dari hasil tersebut, Igor memprediksikan bahwa PDIP akan dapat tergeser posisinya oleh Gerindra. Hal itu dapat terjadi jika elektabilitas ketua umumnya, Prabowo Subianto meningkat seiring soliditas internal yang dapat dipertahankan.

“Loyalitas basis dukungan tradisional semakin menguat, kembalinya dukungan pemilih tradisional ke Prabowo dan meningkatnya kepercayaan pemilih loyal Jokowi terhadap Prabowo bukan tidak mungkin dalam waktu dekat ini Gerindra akan berhasil menyalip posisi PDIP,” jelasnya.

Survei kali ini dilakukan SPIN pada tanggal 25 Juni sampai dengan 5 Juli 2022. Populasi dalam survei ini adalah penduduk Republik Indonesia (RI) yang tersebar di 34 provinsi. Metode sampling dilakukan dengan multi-stage random sampling pada tingkat kepercayaan 95% dan margin of error sebesar 2,8%. Dari sampling tersebut, diperoleh 1.230 sampel sebagai responden. Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan bantuan kuisioner.

Reporter: Ashri Fadilla