Kenangan Jokowi Diajak Kakek ke Sarinah, Senang Naik Turun Eskalator
Presiden Joko Widodo meresmikan transformasi pusat perbelanjaan Sarinah di Jakarta, pada Kamis (14/7). Jokowi menyebut Sarinah merupakan ikon penting yang merekatkan ingatan masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi, termasuk memori Jokowi bersama sang kakek.
"Saya ingat betul tahun 1970-an, saya diajak kakek saya datang di Sarinah ini. Saat itu, yang ada eskalatornya memang hanya di Sarinah. Saya naik turun, naik turun, senang betul.Inilah hal-hal yang meninggalkan memori, yang mengesankan kita semua," ujar Jokowi seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (16/7).
Jokowi mengatakan, masyarakat dari daerah yang datang ke Jakarta berpuluh tahun silam pasti akan berkunjung ke Sarinah Ia pun menekankan sejarah dan makna yang dimiliki Sarinah sebagai pusat perbelanjaan yang digagas oleh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Menurut Jokowi, Soekarno memiliki misi besar yang sangat mulia yaitu menggunakan Sarinah untuk kegiatan perdagangan barang-barang lokal, produk-produk dalam negeri Indonesia. "Inilah yang akan kita teruskan," ujarnya.
Dalam kunjungannya, Jokowi juga meninjau beragam produk yang telah dikurasi dengan teliti, serta dipajang dengan penataan yang sangat detail.
"Inilah the new Sarinah yang telah bertransformasi dan kmi senang hari ini diresmikan," katanya.
Meski baru diresmikan, Jokowi menyebut terdapat lima juta kunjungan masyarakat ke Sarinaj selama empat bulan terakhir. Ia pun berharap Sarinah dapat memberikan efek berganda bagi para perajin seni budaya dan utamanya pengusaha produk-produk dalam negeri yang kualitasnya sangat baik.
"Kita lihat sepatu yang kualitasnya sangat bagus, harganya sangat mahal, nggak apa-apa memang kualitasnya bagus harganya harus mahal," ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Gubernur DKI Jakarta, serta sejumlah direktur dan komisaris BUMN.