Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melontarkan pujian kepada Presiden Joko Widodo. Prabowo mengaku tidak menyesal bergabung dengan pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin lantaran Indonesia dinilai dalam rute yang benar menuju kemajuan.
Prabowo mengatakan Indonesia harus mampu mengelola kekayaan yang dimilikinya. Menurutnya, apa yang dikerjakan pemerintah saat ini sudah benar.
"Keputusan saya bergabung dengan Presiden Jokowi tidak salah," kata Prabowo dalam Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) yang disiarkan secara virtual, Jumat (5/8).
Bahkan Prabowo mengatakan bahwa Jokowi merupakan Presiden RI yang bekerja paling keras. Ia lalu menceritakan pengalamannya mengikuti kerja mantan Wali Kota Solo itu.
"Saya kalau datang ke Istana, beliau itu ternyata sudah tiga kali rapat," katanya.
Tak hanya itu, Prabowo menyampaikan kekagumannya kepada Jokowi dalam menyusun kabinet. Bahkan pada awal-awal bergabung, ia sempat menyampaikan hal ini kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Bang (Luhut), kalau saya yang jadi Presiden, muka-mukanya (menteri) juga akan sama," kata Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Menhan mengingatkan, terkait kepentingan nasional, pemimpin harus mampu mencari putra-putri terbaik bangsa terlepas dari apapun latar belakangnya. "Jangan melihat suku, agama, ras, anak siapa, dulu pernah melakukan apa. Satu untuk merah putih," katanya.
Prabowo dua kali bertanding melawan Jokowi sebagai calon presiden. Pada 2014, ia berduet dengan Hatta Rajasa melawan Jokowi dan Jusuf Kalla. Lima tahun kemudian, mantan Danjen Kopassus itu menggandeng Sandiaga Uno melawan Jokowi dan Ma'ruf Amin.